Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Banyak orang sepakat, kentut kerap membawa bau tak sedap. Apalagi buat orang yang gemar makan buah atau makanan dengan bau menyengat.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari persoalan makanan, tahukah kamu kentut cewek justru lebih bau ketimbang kentut cowok?
dr. Farhan, seorang dokter lewat akun TikTok Mad Medicine ini mendadak viral setelah memberi penjelasan kenapa kentut wanita bisa lebih bau daripada pria. Studi ini terbit di BMJ Journals dengan judul 'Identification of gases responsible for the odour of human flatus and evaluation of a device purported to reduce this odour.'
Studi memilih 16 orang berusia antara 18 hingga 47 tahun untuk dijadikan subjek penelitian. Orang-orang tersebut juga sebelumnya menjalani diet 200 gram kacang pinto pada malam sebelum dan pagi penelitian, ditambah 15 gram laktulosa dua jam sebelum pengumpulan gas.
Mereka juga tidak memiliki riwayat penyakit gastrointestinal atau konsumsi antibiotik selama tiga bulan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Dikatakan dalam studi tahun 1998 itu, pria lebih sering kentut ketimbang wanita. Meski wanita kentut lebih sedikit, namun mereka justru memiliki konsentrasi hidrogen sulfida yang lebih tinggi ketimbang pria.
Berdasarkan data yang terkumpul dari hasil penelitian, pria memiliki konsentrasi sulfur 0,59 di setiap kentutnya. Sedangkan wanita punya konsentrasi sulfur lebih tinggi yakni 1,77.
Volume kentut pria adalah 119 ml. Wanita lebih sedikit yakni 88 ml. Kentutnya jaim sih, tapi baunya 'ngalah-ngalahin' kentut cowok.
'Terpaksa' cium kentut
"Kentut atau flatus ini dikumpulkan secara kuantitatif melalui tabung rektal 16 subjek sehat. (Mereka sebelumnya telah) menelan kacang pinto dan laktulosa untuk meningkatkan jumlah kentutnya," tulis studi tersebut dilansir Lad Bible.
Bagaimana para peneliti mendapatkan angka dan kesan di atas?
ADVERTISEMENT
Dalam studi ini ada 2 orang yang 'dikorbankan' bertugas mencium kentut yang keluar dari subjek penelitian. Bayangkan betapa beratnya pekerjaan mereka.
"Konsentrasi gas yang mengandung belerang di setiap bagian, berkorelasi dengan intensitas bau yang dinilai oleh dua juri."
Studi ini termasuk baru karena juga mempelajari karakteristik bau dari tiap flatus atau kentut. Kebanyakan penelitian sebelumnya sejak tahun 1800an hanya fokus pada jumlah atau kuantitas kentut seseorang.
Peneliti mempelajari gas berbau yang keluar seperti oksigen, nitrogen, karbon dioksida, hidrogen dan metana.