Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Kenya Banjir Limbah Fashion, Jutaan Baju Bekas Menggunung
21 Februari 2023 16:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Yup, kamu enggak salah baca. Nyatanya baju yang sudah usang dan tak kamu pakai bisa berakhir ‘tragis’ di tempat pembuangan sampah.
Untuk memberi gambaran betapa mengerikannya limbah fashion, berikut ini adalah tumpukan baju yang membanjiri salah satu sudut tempat pembuangan sampah di Kenya.
Di sana, baju-baju ini entah hanya ditimbun begitu saja atau dibakar tanpa melalui tahap atau proses ramah lingkungan. Pemandangan limbah fashion yang menggunung ini sama seperti TPST Bantar Gebang.
Dilansir Daily Mail, sampah-sampah ini tidak berasal dari negara Kenya. Justru baju-baju ini berasal dari Inggris. Negara itu disebut menimbun 12 juta limbah baju ke Ibu kota Kenya, Nairobi setiap tahun.
Limbah yang dikirim ini sebelumnya dianggap terlalu kotor atau berbahaya jika didaur ulang.
Foto-foto dari NGO Clean Up Kenya dan Wildlight for the Changing Markets Foundation ini menunjukkan bahwa lokasi pembuangan limbah ini tingginya sudah menyamai gedung 4 lantai dan mencemari sungai.
ADVERTISEMENT
Investigasi mencatat, dari jumlah 36.640.890 item baju yang dikirim dari Inggris ke Kenya setiap tahunnya, 1 dari 3 baju merupakan pakaian berkualitas rendah.
Dilansir Daily Mail, lebih dari 69 persen tekstil saat ini terbuat dari plastik seperti nylon dan polyester. Kedua bahan ini amat susah untuk didaur ulang.