Kenya Banjir Limbah Fashion, Jutaan Baju Bekas Menggunung

21 Februari 2023 16:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi limbah baju di Kenya. Foto: Clean Up Kenya
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi limbah baju di Kenya. Foto: Clean Up Kenya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada jenis sampah lain yang sama bahayanya ketimbang plastik. Sampah itu adalah limbah fashion.
ADVERTISEMENT
Yup, kamu enggak salah baca. Nyatanya baju yang sudah usang dan tak kamu pakai bisa berakhir ‘tragis’ di tempat pembuangan sampah.
Untuk memberi gambaran betapa mengerikannya limbah fashion, berikut ini adalah tumpukan baju yang membanjiri salah satu sudut tempat pembuangan sampah di Kenya.
Di sana, baju-baju ini entah hanya ditimbun begitu saja atau dibakar tanpa melalui tahap atau proses ramah lingkungan. Pemandangan limbah fashion yang menggunung ini sama seperti TPST Bantar Gebang.
Ilustrasi limbah baju di Kenya. Foto: Clean Up Kenya
Dilansir Daily Mail, sampah-sampah ini tidak berasal dari negara Kenya. Justru baju-baju ini berasal dari Inggris. Negara itu disebut menimbun 12 juta limbah baju ke Ibu kota Kenya, Nairobi setiap tahun.
Limbah yang dikirim ini sebelumnya dianggap terlalu kotor atau berbahaya jika didaur ulang.
Ilustrasi limbah baju di Kenya. Foto: Clean Up Kenya
Ilustrasi limbah baju di Kenya. Foto: Clean Up Kenya
Foto-foto dari NGO Clean Up Kenya dan Wildlight for the Changing Markets Foundation ini menunjukkan bahwa lokasi pembuangan limbah ini tingginya sudah menyamai gedung 4 lantai dan mencemari sungai.
ADVERTISEMENT
Investigasi mencatat, dari jumlah 36.640.890 item baju yang dikirim dari Inggris ke Kenya setiap tahunnya, 1 dari 3 baju merupakan pakaian berkualitas rendah.
Dilansir Daily Mail, lebih dari 69 persen tekstil saat ini terbuat dari plastik seperti nylon dan polyester. Kedua bahan ini amat susah untuk didaur ulang.