Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Kisah Baran, Simpanse yang Dikucilkan dan Dipukuli Kawanannya Sampai Mati
28 Desember 2021 6:31 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Seekor simpanse yang dibesarkan di penangkaran dan dipindahkan ke kebun binatang untuk belajar bagaimana bertindak seperti simpanse justru dipukuli hingga tewas oleh sesamanya saat mencoba berinteraksi.
ADVERTISEMENT
Kera betina berusia 4 tahun bernama Baran, dipindahkan dari Kebun Binatang Eram di Iran ke Suaka Simpanse Sweetwaters di Kenya pada pertengahan Agustus 2021 lalu. Tempat baru Baran berada di Ol Pejeta Conservancy, wilayah dengan luas mencakup 354 km persegi di Laikipia County.
Menurut sebuah pernyataan yang di-posting di akun Facebook Ol Pejeta Conservancy, kedatangan Baran menjadi pertemuan yang tak terduga bagi beberapa simpanse lain, yang bereaksi agresif kepadanya.
"Meski ada upaya untuk menyelamatkan hidupnya, dia akhirnya menyerah karena cedera.”
Baran lahir pada 2017 di pusat margasatwa terbesar di Teheran. Sejak lahir, hidupnya sudah bermasalah. Ibunya gagal menjalin hubungan dengan Baran, ia bahkan tidak diterima oleh simpanse lain di kebun binatang.
ADVERTISEMENT
Setelah ibunya mati, Baran harus hidup sendirian di kandang untuk melindunginya dari serangan kera lain. Pemindahan Baran ke cagar alam Kenya adalah hasil kerjasama antar pihak Ol Pejeta Conservancy, Kebun Binatang Eram, Dinas Margasatwa Kenya, pejabat kedutaan Iran dan organisasi kesejahteraan hewan .
Ketika baru pertama kali dipindahkan, Baran mesti menjalani karantina selama 90 hari sebagai aturan yang telah diterapkan oleh pihak margasatwa Kenya. Selama waktu tersebut, Baran akan dirawat oleh manusia sampai ia benar-benar sehat.
Tahap ini dilakukan untuk membantu simpanse membiasakan atau berkenalan satu sama lain sampai ikatan terbentuk untuk memungkinkan tahap adaptasi berikutnya. Namun, Baran justru melanggar jarak aman dan melakukan kontak fisik dengan simpanse lain. Baran dipukuli hingga akhir mati.
ADVERTISEMENT
“Sementara simpanse berada di ruangan terpisah dari Baran, ada bagian celah kecil di dinding yang bisa mempertemukan mereka. Di antara celah kecil inilah kontak fisik terjadi dengan beberapa simpanse lain,” kata pihak konservasi.
Dengan adanya kejadian ini, Ol Pejeta Conservancy akan memperketat prosedur dan protokol keamanan. “Kami sangat sedih telah kehilangan Baran karena dia mestinya siap menjadi anggota muda dari keluarga 34 simpanse yang lebih tua yang tinggal di dalam suaka,” kata mereka.