Kisah Haru Nenek 90 Tahun Berhasil Sembuh dari Virus Corona

25 Maret 2020 7:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga terlihat berjalan di sekitar taman Washington di New York, Amerika Serikat saat kota tersebut sedang lockdown. Foto: REUTERS / Eduardo Munoz
zoom-in-whitePerbesar
Warga terlihat berjalan di sekitar taman Washington di New York, Amerika Serikat saat kota tersebut sedang lockdown. Foto: REUTERS / Eduardo Munoz
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kisah mengejutkan datang di tengah wabah virus corona yang mematikan. Geneva Wood, nenek berusia 90 tahun yang tinggal di negara bagian Washington, Amerika Serikat, berhasil sembuh dari COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.
ADVERTISEMENT
Wood adalah seorang nenek yang kini telah memiliki belasan cucu dan cicit. Sejak awal tahun 2020, ia tinggal di sebuah panti jompo di The Life Care Center, Kirkland, karena mengalami stroke yang membuatnya tidak bisa berjalan, berbicara, dan menggunakan lengan kanannya untuk sementara waktu.
Tatkala virus corona mewabah di Washington, tempat panti jompo telah mendapat sorotan banyak pihak, menempati berita utama di berbagai platform media masa. Bukan tanpa alasan, dari 60 kematian akibat virus corona di negara tersebut, setidaknya 35 di antaranya terjadi di panti jompo.
Mimpi buruk Wood berawal pada Kamis, 5 Maret 2020. Kala itu, ia mendadak mengalami gejala infeksi virus corona, meliputi demam, batuk, dan sesak napas. Wood lantas diangkut ke Harborview Medical Center untuk menjalani serangkaian pemeriksaan dan perawatan. Hasil tes menunjukkan, ia divonis positif COVID-19.
Geneva Wood dinyatakan sembuh dari virus corona. Foto: Facebook/Cami Neidigh
“Hati saya tenggelam ketika mendengar bahwa dia positif coronavirus. Saya sangat yakin dia baik-baik saja. Dia sudah berjuang sangat keras untuk pulih dari stroke. Tapi bagaimanapun, virus mungkin akan membuat kondisinya menjadi lebih buruk?” ujar Cami Neidigh, salah satu anak Wood, mengatakan kepada Fox News. “Ketika dia dihadapkan dengan peristiwa buruk dalam hidupnya, dia tidak pernah berhenti berjuang.”
ADVERTISEMENT
Namun, di usianya yang sekarang, akankah Wood mampu bertahan? Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), mereka yang berusia di atas 65 tahun atau orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi ketika terpapar SARS-CoV-2.
Oleh sebab itu, saat Wood dinyatakan positif COVID-19, kabar tersebut sontak menjadi pukulan telak bagi keluarganya. Hari-hari berikutnya setelah Wood diisolasi, keluarga hanya diizinkan menjenguk dan melihat di balik jendela untuk mencegah terjadinya penularan.
“Dia selalu selamat dan bertekad tinggi. Pernah suatu ketika, saat dia jatuh dan pinggulnya patah, aku tahu dia akan kecewa. Namun, saya tahu bahwa dia akan bangkit lagi dan melakukan pemulihan,” ujar Neidigh.
“Tetapi aku takut semangatnya berkurang ketika dia diisolasi. Dia membutuhkan keluarga. Dia tidak bisa melakukannya sendiri. Saya takut ini akan menjadi awal sesuatu yang buruk dan dia akan menyerah.”
Geneva Wood dinyatakan sembuh dari virus corona. Foto: Facebook/Cami Neidigh
Ketakutan itu ternyata benar-benar terjadi, dalam satu kesempatan kondisi Wood semakin memburuk. Dokter yang merawatnya kemudian memanggil semua keluarga Wood untuk datang ke rumah sakit, karena kemungkinan terburuk bisa kapan saja terjadi.
ADVERTISEMENT
“Ketika kami diizinkan melihatnya melalui jendela, itu memang membantu kami, tapi juga memilukan. Melihat begitu dekat tapi tidak bisa menjangkau atau menyentuhnya? Itu bagian paling menyakitkan. Ketika dia mengulurkan tangannya dan kamu hanya bisa melihat di balik jendela, saya tak bisa berkata apa-apa. Itu membuat saya sangat sedih,” kenang Neidigh.
Saat tim medis membolehkan anak-anak Wood masuk ke ruang isolasi dengan menggunakan pakaian pelindung, Wood mulai meneteskan air mata. “Itu adalah hadiah sekaligus kejam. Kita bisa menyentuh dan mengelus tangannya meski menggunakan sarung tangan. Tapi kita tidak bisa memeluk, hanya bisa berbicara pelan berusaha menghiburnya. Memberi tahu dia bahwa kita baik-baik saja dan tidak perlu mengkhawatirkannya,” ungkap Neidigh.
ADVERTISEMENT
“Ibuku seakan-akan ingin mengucapkan selamat tinggal kepada kami. Memberi tahu kepada kami bahwa dia bangga telah memiliki anak-anak seperti kami.”
Dan saat harapan itu mulai sirna, sebuah keajaiban terjadi. Wood berangsur pulih dari kondisi kritis. Pada Minggu (22/3), setelah menjalani serangkaian tes, Wood dinyatakan negatif virus corona.
“Staf yang merawatnya memberi tahu bahwa dia telah dipindahkan ke sebuah ruangan dengan tanpa menggunakan alat bantu pernapasan. Sesuatu yang belum pernah dilihat selama berminggu-minggu dirawat,” papar Neidigh.
Dalam beberapa hari ke depan, Wood diperkirakan sudah bisa meninggalkan rumah sakit. Dia rencananya akan dikarantina bersama keluarga. Neidigh berharap, kisah ibunya ini bisa bermanfaat bagi pasien lain untuk terus berjuang melawan virus corona.
ADVERTISEMENT
“Terpapar virus corona bukanlah akhir dari segalanya, baik bagi orang tua atau yang lainnya. Sebaliknya, ini adalah panggilan untuk kita agar saling menjaga. Ketahui cara-cara positif untuk saling membantu. Orang-orang menginginkan cerita yang bahagia untuk memberi mereka secercah harapan dari kesulitan dan malapetaka,” katanya.
****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!