Kisah Juana Maria, Wanita Misterius yang Terdampar 18 Tahun di Pulau Terpencil

6 September 2022 13:35 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pulau San Nicolas tempat Juana Maria terdampar. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Pulau San Nicolas tempat Juana Maria terdampar. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Apa yang bakal kamu lakukan jika terjebak di sebuah pulau terpencil, sendirian, tak ada teman ataupun manusia kecuali hewan dan tumbuhan? Terlebih kamu adalah seorang wanita, yang mesti bertahan hidup di alam liar selama belasan tahun. Mengerikan rasanya.
ADVERTISEMENT
Namun, percaya atau tidak, ini pernah dialami oleh Juana Maria, seorang wanita yang terjebak di sebuah pulau di lepas pantai California, AS, selama kurang lebih 18 tahun. Juana dikenang sebagai Wanita Penyendiri dari Pulau San Nicolas. Tak banyak yang diketahui tentangnya, termasuk bahasa dan nama aslinya. Yang pasti, dia adalah anggota suku Nicoleño dari Pulau San Nicolas, di wilayah Kepulauan Channel di California selatan.
Suku Nicoleño disebut sudah tinggal di pulau San Nicolas selama 10.000 tahun terakhir. Kenapa Juana bisa berakhir sendiri di Pulau San Nicolas? Ini karena hampir semua anggota sukunya dibantai oleh para pemburu berang-berang Alaska. Juana adalah satu-satunya saksi mata pembantaian berdarah tersebut. Tragedi pembantaian itu kemungkinan terjadi ketika Juana masih kecil, pada awal abad ke-19.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa alasan kenapa pemburu Alaska membantai suku Nicoleño. Mereka mengklaim salah satu awaknya telah dibunuh oleh anggota suku. Ini membuat para pemburu marah dan melakukan balas dendam dengan membantai suku Nicoleño.
Menurut kesaksian warga AS, penjelajah, dan manusia gunung bonafid, George Nidever, hanya sedikit anggota suku Nicoleño yang tersisa, sekitar 20 orang, pada 1830-an. Selain itu, beberapa anggota suku memutuskan untuk meninggalkan pulau dan kemungkinan menetap di Los Angeles. Sementara Juana dan anaknya memilih untuk tetap tinggal di San Nicolas, sendiri tanpa ada manusia lainnya.
Kehidupan Juana yang misterius, membuat para peneliti penasaran. Salah satunya adalah seorang arkeolog U.S. Navy Air Systems Command, Steven Schwartz, yang menghabiskan hidupnya untuk mencari tempat tinggal Juana Maria di San Nicolas yang disebut hidup di dalam gua. Bersama tim arkeolog lain, Schwartz, terus mengumpulkan fakta cerita tentang Juana Maria.
ADVERTISEMENT
Schwartz mengatakan, ada banyak versi cerita Juana Maria. Ada yang bilang dia memiliki anak. Kabar lain menyebutkan Juana meninggalkan anaknya dan sang anak dimakan anjing liar. Ada juga yang mengabarkan Juana sebenarnya telah meninggalkan pulau memakai kapal, tapi anaknya lompat sehingga membuat dia kembali ke pesisir untuk menemukan anaknya.
Beberapa orang sebenarnya telah mengunjungi Pulau San Nicolas, tapi Juana tak pernah ditemukan. Menurut cerita beredar, putra Juana Maria yang sudah dewasa diserang oleh hiu atau orca di lepas pantai pulau San Nicolas dan meninggal dunia. Juana akhirnya tinggal sendiri.
Cerita itu terus menyebar dari mulut ke mulut, namun tak ada yang tahu kebenarannya. Satu hal yang pasti, Juana tinggal sendirian di Pulau San Nicolas selama 18 tahun.
ADVERTISEMENT

Juana Maria ditemukan

Teka-teki soal keberadaan Juana Maria akhirnya terpecahkan pada 1853. Ya, dia ditemukan di pulau San Nicolas. Saat ditemukan, Juana mengenakan gaun terbuat dari bulu, tinggal di rumah terbuat dari tulang ikan paus dan semak. Juana tampaknya bertahan hidup dengan mengonsumsi lemak anjing laut dan ikan. Sejak saat itu, dia dijuluki sebagai wanita liar dari San Nicolas.
“Kerajinan yang ditunjukkan dalam pembuatan jarum, alat jahit, keranjang, bejana air–di mana dia membuat semuanya dengan pisau tua yang tampaknya menjadi satu-satunya alat– tentu saja membuat penasaran,” tulis laporan 3 November 1853 dari Marysville Daily Herald.
“Kendi air terbuat dari rumput laut terbelah yang dianyam rapat dalam bentuk botol, dan bagian bawah serta sisinya diolesi dengan asphaltum, mata airnya tersedia di pulau tersebut. Dia memiliki sepotong jaring yang terbuat dari urat, kira-kira delapan kaki persegi, yang rajutannya persis sama dengan yang dibuat untuk memancing.”
ADVERTISEMENT
Sayangnya, saat ditemukan tidak ada yang bisa memahami atau berbicara dengan Juana. Sebab, meski Los Angeles adalah rumah bagi banyak orang Pribumi pada pertengahan abad ke-19, bahasa Nicoleño relatif unik.
Pulau San Nicolas tempat Juana Maria terdampar. Foto: Shutterstock
Setelah hampir dua dekade terisolasi, Juana akhirnya meninggalkan San Nicolas dan dibawa ke Santa Barbara, California. Tujuh minggu tinggal di sana, Juana dibaptis pada Oktober 1853, meski tak diketahui apakah dia setuju atau tidak dengan pembaptisan tersebut.
Dia mungkin tak punya waktu banyak untuk tinggal di lingkungan yang baru, tapi menurut cerita Juana sangat menikmati hidup barunya, dan bersenang-senang.
“Ternyata Lone Woman cukup senang,” kata Schwartz. “Dia dibawa ke dunia yang batu, dia bernyanyi dan menari. Orang-orang datang dan membawa hadiah kecil kepadanya, dan tentu saja hadiah ini tidak berharga baginya, jadi dia akan memberikannya kepada semua anak kecil di sekitar rumah.”
ADVERTISEMENT