Kisah Kucing Pahlawan Arthur, Mati demi Selamatkan Majikan dari Ular Berbisa

24 Februari 2021 6:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kucing Arthur yang mati karena selamatkan majikan dari ular Foto: Animal Emergency Service/Facebook
zoom-in-whitePerbesar
Kucing Arthur yang mati karena selamatkan majikan dari ular Foto: Animal Emergency Service/Facebook
ADVERTISEMENT
“Tidak semua pahlawan super mengenakan jubah”. Ungkapan populer tersebut pantas diberikan untuk Arthur, seekor kucing peliharaan yang rela mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan majikannya dari serangan ular berbisa.
ADVERTISEMENT
Cerita ini bermula ketika kucing bulu pendek itu sedang menjaga majikannya, yakni dua anak kecil yang sedang bermain di taman belakang rumah di Queensland, Australia. Tiba-tiba muncul seekor ular cokelat timur yang sangat berbisa berjalan merayap mendekati kedua anak itu.
Arthur dengan sigap dan gagah langsung melompat dari tempat ia berdiri dan menyerang ular untuk melindungi hidup kedua majikannya itu. Namun ular tersebut menyerang balik Arthur dengan bisa yang sangat mematikan di dunia.
Bisa dari ular tersebut diketahui memiliki predikat kedua paling mematikan di dunia. Menurut Australian Geographic, ular bernama latin Pseudonaja textilis ini sangat temperamen. Apabila diganggu, ia akan langsung membuka mulutnya dan mendesis sangat keras, bersiap untuk menyerang.
Ular pseudonaja textilis dengan bisa paling mematikan Foto: Animal Emergency Service/Facebook
Racun ular jenis ini menyebabkan kelumpuhan progresif, dan menghentikan pembekuan darah yang biasa terjadi untuk menyembuhkan luka. Dibutuhkan dosis antivenom yang lebih besar untuk pulih.
ADVERTISEMENT
Korban pun mungkin pingsan dalam beberapa menit di awal gigitan. Kala itu. Arthur memang sempat pingsan, namun sesaat kemudian hewan itu bangun seolah tidak terjadi peristiwa apa pun.
Tetapi keesokan harinya, Arthur kembali pingsan, lalu dilarikan ke rumah sakit hewan Animal Emergency Service di Tanawha, Queensland, namun upaya itu sudah terlambat. Tim medis menyatakan bahwa gejala tersebut terlalu parah untuk bisa pulih.
“Dengan berat hati pemiliknya harus merelakan Arthur," kata Animal Emergency Service di akun Facebook resminya.
“Keluarganya akan selalu mengenangnya dengan penuh kasih dan selamanya bersyukur ia telah menyelamatkan nyawa anak-anak. Arthur selalu membuat keusilan, ia pernah mengunjungi kami sebelum mengalami kecelakaan dan kami sangat mencintainya,” lanjutnya.
Animal Emergency Service mengatakan, pingsan yang tiba-tiba adalah gejala umum gigitan ular, namun masih belum diketahui bagaimana kucing pahlawan itu bisa bangun setelah pingsan.
ADVERTISEMENT