Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kisah Mildred Schappals, Wanita 102 Tahun Penyintas COVID-19 dan Flu Spanyol
25 September 2020 7:43 WIB
ADVERTISEMENT
Ketika wabah berevolusi dengan cepat menjadi pandemi , artinya penyakit tersebut sangat berpotensi merenggut nyawa banyak orang. Namun bagaimana jika seseorang bisa selamat dari satu wabah untuk menghadapi penyakit menular lainnya?
ADVERTISEMENT
Seperti yang terjadi pada seorang wanita bernama Mildred "Gerri" Schappals, penyintas penyakit COVID-19 dan Flu Spanyol yang terjadi pada 1918. Ia berhasil menaklukkan dua penyakit super-mematikan dalam hidupnya.
Yang lebih spesial, Schappals berusia 102 tahun dan bisa pulih dengan cepat dari COVID-19 . Anaknya, Julia Schappals, merasa takjub oleh sang ibu karena kemampuan bertahan hidupnya yang sangat besar, meski di usianya yang sudah lanjut.
"Saya tidak kaget dia selamat. Itu yang selalu dia lakukan sepanjang hidupnya," cerita Julia. “Dan ketika kami bertanya tentang hal itu, dia seperti menganggapnya sepele. 'Ya, aku sakit selama beberapa hari. Tidak, tidak begitu buruk’.”
Ini bukan pertama kalinya Schappals selamat dari pandemi yang membunuh banyak umat manusia. Lahir di Worcester, Mass, pada 18 Januari 1918, Schappals terinfeksi flu Spanyol pada usia 11 bulan.
ADVERTISEMENT
Penyakit itu juga menyerang ibu dan saudara laki-lakinya. Dan, ketiganya selamat.
"Dia sering mengatakan bahwa menurutnya alam percaya bahwa ia meninggal pada 1918 silam dan telah melupakan dirinya," cerita Julia.
Bukan hanya COVID-19 dan Flu Spanyol, penyakit mematikan yang pernah mampir ke hidup Schappals. Ia juga pernah mengidap dua kanker saat ia masih di usia produktif.
Hal itu terjadi ketika ia bekerja sebagai guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah dasar untuk sekolah umum Nashua. Sebelum pensiun pada 1980-an, ia mengalami kanker payudara dan kemudian kanker usus besar dan berhasil sembuh dari keduanya.
"Mungkin dia benar. Mungkin siapapun dalang kematian ini telah melupakan ibuku," ujar Julia.