Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Kisah Pendaki yang Hilang di Alpen, Swiss, Terkubur Es Selama 37 Tahun
31 Juli 2023 8:40 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Alkisah, tahun 1986, ada seorang pendaki asal Jerman yang naik ke Pegunungan Alpen, Swiss. Ia tak pernah kembali dan dinyatakan hilang di gunung.
ADVERTISEMENT
37 tahun berlalu, 12 Juli 2023 kemarin, jasadnya ditemukan oleh kepolisian setempat. Rupanya ia tak sendiri di gletser tersebut. Ada beberapa jasad lain yang ternyata juga terkubur di bawah dinginnya es Swiss .
Dari kawasan gletser Theodul di Selatan Zermatt, Swiss, bagian tubuh manusia yang terkubur ini menampakkan diri, seiring dengan mencairnya es. Ada beberapa peralatan yang tertinggal seperti sepatu hiking dan crampon-nya (sol berduri yang dipasang di sepatu mereka).
Jenazah lalu dikirim ke unit kedokteran forensik di Rumah Sakit Valais di kota terdekat Sion. Analisis DNA memastikan bahwa itu milik seorang pendaki berusia 38 tahun yang hilang di gunung pada tahun 1986, menurut pernyataan dari polisi Valais.
"Gletser yang surut menampakkan jasad dari pendaki gunung, yang menghilang beberapa dekade lalu," kata pernyataan polisi itu dilansir Live Science.
ADVERTISEMENT
Bukan pertama kali
Temuan ini bukan pertama kalinya yang pernah ditemukan otoritas setempat. Tahun 2017 lalu, ada 2 jasad ditemukan di gletser Tsanfleuron wilayah Barat Pegunungan Alpen. Keduanya kemungkinan telah terkubur sejak tahun 1942.
Bukan cuma tim evakuasi, temuan mayat ini juga dialami oleh sesama pendaki gunung. Salah satu pendaki yang tak disebutkan namanya ini menemukan reruntuhan sebuah kecelakaan pesawat pada tahun 1968.
Tak jauh dari reruntuhan pesawat itu, ada beberapa jasad yang terkubur es. Peristiwa ini terjadi di gletser Chessjen di Valais, menurut Business Insider.
Selain itu, ada juga artefak kuno yang muncul akibat es yang mencair ini, seperti sandal Zaman Besi dan sepatu berusia 3.000 tahun, keduanya ditemukan di bongkahan es yang mencair di pegunungan di Norwegia.
ADVERTISEMENT
"Penemuan arkeologi dari es ini (merupakan akibat lain dari) pemanasan global," arkeolog Lars Pilø, kepala Secrets of the Ice Project, pegunungan Norwegia tengah, dilansir Live Science.