Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Kisah Seorang Wanita Selamat setelah Membeku Hidup-hidup
27 Desember 2022 10:38 WIB
·
waktu baca 3 menit![Ilustrasi manusia membeku. Foto: OneSideProFoto/Shutterstock](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gn6shszyz2a54145mdcyvd2p.jpg)
ADVERTISEMENT
Pada sebuah malam di musim dingin 1980 di Minessota, AS, seorang wanita bernama Jean Hillard sedang berkendara ke pulang ke rumahnya di tengah badai salju.
ADVERTISEMENT
Karena aspal yang licin, mobil Hillard tergelincir ke luar jalan. Ia menebak saat itu dirinya cukup dekat ke rumah temannya, Wally Nelson, dan memilih singgah ke sana hingga badai salju mereda.
Hillard naik bukit ke lokasi yang diyakini tempat rumah temannya berada, tapi tak menemukan apa-apa.
“Saya akan melewati satu bukit, mengira tempatnya akan ada di sana, dan ternyata tidak,” akunya kepada MPR News. "Aku lebih frustrasi daripada takut."
Ia terus berjalan dan melihat tempat yang dicari, serta berjalan menuju ke pintu. Hanya beberapa meter sebelum selamat, semuanya menjadi gelap, dan dia jatuh ke tanah.
Keesokan harinya, Nelson terbangun dan melihat temannya terbaring di salju di halaman rumahnya. Hillard disebutnya membeku dengan mata terbuka lebar.
ADVERTISEMENT
Tubuh Hillard membeku begitu padat, sehingga Nelson kesulitan memasukkannya ke dalam mobil. Perempuan beku itu terpaksa dimuat ke belakang secara diagonal, agar bisa segera berangkat ke rumah sakit.
Kondisi terlihat memburuk. Hillard membeku hingga jarum suntikpun tidak bisa menembus kulitnya. Denyut nadinya turun menjadi 12 denyut per menit, matanya yang membeku tidak merespons cahaya, dan kulitnya menjadi abu-abu.
Tim memutuskan untuk merawatnya menggunakan pemanas bantalan, meskipun mereka tidak optimis dengan hasilnya, mengingat suhu tubuhnya terlalu rendah untuk dicatat di termometer rumah sakit.
“Saya pikir dia sudah mati,” kata Sather kepada Montreal Gazette. Kami tahu ada seseorang yang ada saat itu.”
Ketika es mulai mencair, tanda-tanda vital Hillard membaik. Dia terbangun pada hari itu, dan malah mulai khawatir tentang ayahnya yang mengetahui bahwa dirinya telah merusak mobilnya.
ADVERTISEMENT
Awalnya tim dokter ingin mengamputasi kakinya, tapi seiring berjalannya waktu mereka sepakat itu tidak diperlukan. Hillard meninggalkan rumah sakit dengan jari kaki beku, tidak terlalu buruk untuk untuk seseorang yang kakinya telah membeku sepenuhnya.
Meskipun ini adalah pemulihan yang luar biasa, ini bukanlah "keajaiban" atau misteri yang belum terpecahkan.
"Ada istilah yang kami miliki yang mengatakan tidak ada yang mati sampai dia hangat dan mati," kata direktur asosiasi Pusat Medis Darurat Boston, Dr Richard Iseke, kepada Herald-Journal, sembari menjelaskan dirinya pernah bertemu dengan pasien lain yang telah melakukan pemulihan serupa.
Ketika Hillard membeku, kemungkinan dia tidak benar-benar sampai menjadi bongkahan es padat. Karena jika semua selnya bertransformasi menjadi es, kemungkinan selamatnya menjadi nol.
ADVERTISEMENT
Sel manusia akan rusak dan tidak berfungsi kembali. Inilah kenapa cryogenic sleep seperti di film sci-fi tidak mungkin terjadi —atau teknologi kita saat ini belum cukup.