Kondisi Medis Unik Bikin Seorang Pria Selalu 'Mabuk' Alkohol

25 Oktober 2019 11:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mabuk. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mabuk. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang pria di Amerika Serikat mengalami kondisi unik. Setiap kali mengonsumsi karbohidrat, perutnya memproduksi sebuah zat mirip bir dan membuatnya terus dalam keadaan mabuk alkohol.
ADVERTISEMENT
Kondisi unik pria ini telah dipelajari para peneliti. Hasilnya telah dipublikasikan di jurnal BMJ Open Gastroenterology pada 5 Agustus 2019 dan akan dipresentasikan pada acara tahunan American College of Gastroenterology.
Menurut para ahli dari Richmond University Medical Centre, pria itu mengalami simtom dari sindrom membuat bir otomatis atau auto-brewery syndrome (ABS).
Kisah pria berusia 46 tahun yang namanya dirahasiakan ini dimulai pada Januari 2011 lalu. Kala itu, ia baru saja menghabiskan obat antibiotik untuk mengatasi cedera di ibu jarinya.
Ilustrasi mabuk. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Seminggu setelahnya, pria itu mulai mengalami sejumlah perubahan. Ia menjadi lebih agresif, mengalami depresi, dan hilang memori.
Dia sempat mengunjungi psikiater dan mendapatkan antidepresan. Tapi, kondisinya baru diketahui ketika ia disetop polisi karena diduga mengemudi saat sedang mabuk.
ADVERTISEMENT
Saat disetop, pria itu menolak melakukan tes napas. Ia lalu dibawa ke rumah sakit untuk diuji darahnya. Hasilnya menunjukkan bahwa kandungan alkohol di darahnya mencapai tingkat 200 mg/dl. Kondisi itu bisa membuat seseorang merasa linglung, kehilangan orientasi, keseimbangan, dan tidak bisa berbicara dengan benar.
"Personel rumah sakit dan polisi menolak mempercayai pria ini ketika ia membantah dirinya minum alkohol," tulis para peneliti, seperti dilansir Science Alert.
Setelahnya, pria ini mencoba mencari pengobatan di sebuah klinik di Ohio. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ada fungi jenis Saccharomyces cerevisiae di sampel kotorannya.
Fungi ini biasanya digunakan untuk membuat bir atau anggur. Sebab, fungi ini membantu memfermentasi karbohidrat dan memproduksi alkohol.
Ilustrasi minuman alkohol. Foto: Pixabay
Ia sempat sembuh dari kondisi ini. Tapi, kondisi unik itu kembali muncul sehingga kandungan alkohol di darahnya bahkan mencapai 400 mg/dl. Hal ini membuatnya mengalami kecelakaan dan pendarahan di kepalanya.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, ia menjalani pengobatan bersama para spesialis dari Richmond University. Pengobatan itu menggunakan kombinasi dari terapi anti fungi dan probiotik untuk mengatasi kondisi di perutnya. 1,5 tahun setelah menjalani pengobatan itu, pria tersebut pulih dari kondisi uniknya.
Para ahli menduga kondisi unik ini terjadi karena paparan antibiotik yang pria ini gunakan pada 2011 lalu. Menurut para ahli, antibiotik mengubah keadaan mikroorganisme di perut si pria sehingga mengakibatkan pertumbuhan ekstrem fungi Saccharomyces cerevisiae.