Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Kondisi Penis Bisa Jadi Penanda Kesehatan Jantung
13 Juni 2018 21:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Para peneliti baru saja menemukan adanya suatu hubungan antara kondisi penis seseorang dengan kesehatan jantungnya .
ADVERTISEMENT
Dilansir IFL Science , dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Circulation, para peneliti menemukan bahwa disfungsi ereksi bisa menjadi pertanda adanya penyakit kardiovaskular berbahaya.
"Hasil temuan kami menunjukkan bahwa disfungsi ereksi adalah salah satu prediktor kuat dari suatu risiko penyakit kardiovaskular," ujar Michael Blaha, anggota tim studi.
Blaha juga menyarankan agar para dokter mulai melakukan pemeriksaan penyakit kardiovaskular pada pasien pria yang melaporkan dirinya mengalami disfungsi ereksi.
Dalam studi ini, tim peneliti mempelajari data dari sebuah studi lain yang mempelajari kesehatan kardiovaskular dari 6 ribu orang pria dan wanita di AS. Dalam analisis yang dilakukan tiap empat tahun, para peneliti mempelajari data dari 1.757 orang pria dengan rentang usia antara 59 hingga 78 tahun.
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan penyesuaian pada model statistik dengan menambahkan faktor-faktor risiko lain, ditambah depresi dan penggunaan obat-obatan, peneliti menemukan bahwa mereka yang menderita disfungsi ereksi memiliki kemungkinan dua kali lipat untuk terkena penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke.
Para peneliti menyimpulkan masih diperlukan studi lebih mendalam untuk mempelajari temuan ini. Namun demikian, Blaha menyarankan pria yang kesulitan mendapatkan ereksi untuk melakukan pemeriksaan jantung.
"Banyak pria yang menghindari dokter dan mengabaikan tanda-tanda awal penyakit kardiovaskular, tetapi langsung memeriksakan diri ke dokter ketika mengeluhkan disfungsi ereksi," ujar Blaha.
"Hal ini bisa dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk mengidentifikasi penyakit berbahaya tersebut," imbuhnya.