Korea Selatan Laporkan Kematian Pertama Akibat Infeksi Amoeba Pemakan Otak

28 Desember 2022 18:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pendarahan pada otak. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pendarahan pada otak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Seorang pria di Korea Selatan dilaporkan meninggal dunia akibat infeksi Naegleria fowleri alias amoeba pemakan otak. Makhluk ini biasa ditemukan di air tawar.
ADVERTISEMENT
Pria tersebut meninggal tak lama setelah kembali dari Thailand. Insiden ini menjadi laporan kematian pertama di Korsel yang disebabkan oleh infeksi amoeba pemakan otak.
Menurut laporan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA), pria berusia 50-an itu telah tinggal di Thailand selama empat bulan sebelum akhirnya kembali ke Korsel pada 10 Desember 2022.
Si pria mulai menunjukkan gejala meningitis, termasuk sakit kepala, demam, muntah, bicara cadel dan leher kaku tak lama setelah tiba di Korsel. Dia sempat dirawat di rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong. Pasien meninggal pada 11 Desember 2022.
Berdasarkan hasil pemeriksaan post-mortem, terkonfirmasi gen dalam tubuh si pria mencapai 99,6 persen mirip dengan yang ditemukan pada pasien meningoensefalitis amebic primer (PAM) di negara lain. PAM merupakan infeksi parah akibat Naegleria fowleri.
ADVERTISEMENT
Menurut Korean Times, ini menjadi kasus infeksi Naegleria fowleri pertama yang dikonfirmasi di Korsel. Otoritas kesehatan di sana juga belum mengungkapkan rincian terkait apakah penyakit ini bisa menular atau tidak, termasuk bagaimana cara penularannya.
Ilustrasi amuba Naegleria fowleri. Foto: CDC via Wikimedia Commons

Apa itu Naegleria fowleri atau amoeba pemakan otak

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Naegleria fowleri adalah amoeba–organisme bersel tunggal– yang bisa menyebabkan infeksi di otak. Organisme ini bisa ditemukan di tanah dan kubangan air tawar yang hangat seperti danau, sungai, dan mata air panas. Masuk ke dalam tubuh manusia melalui hidung, kemudian masuk ke otak.
Penyakit yang disebabkan oleh Naegleria fowleri ini disebut primary amoebic meningoencephalitis (PAM) yang dianggap bisa berakibat fatal. Penyakit PAM sulit dideteksi pada tahap awal infeksi karena bisa menyebar dengan cepat. Biasanya ditemukan setelah pasien meninggal.
ADVERTISEMENT
Gejala dari PAM biasanya terjadi menjadi dua tahap. Tahap pertama infeksi pasien akan mengalami gejala sakit kepala bagian depan yang parah, demam, mual, dan muntah. Tahap kedua pasien akan mengalami leher kaku, kejang, perubahan status mental, dan halusinasi. Dalam kasus serius, pasien bahkan bisa mengalami koma.
Menurut CDC, saat ini belum ada bukti penyakit PAM bisa menular antar-manusia. Penyakit juga tidak bisa ditularkan melalui tetesan aerosol atau pernapasan. Hingga sekarang belum ada vaksin untuk PAM. Pasien yang terinfeksi amoeba pemakan otak biasanya diobati dengan beberapa kombinasi obat, seperti amfoterisin B, azitromisin, flukonazol, rifampisin, miltefosine, dan deksametason selama infeksi berlangsung.