Kumpulan Cacing Tabung hingga Siput Ditemukan di Gua Vulkanik Dasar Laut

21 Oktober 2024 9:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cacing tabung raksasa di permukaan dasar laut pada kedalaman 2.500 meter di East Pacific Rise, punggungan vulkanik aktif yang terletak di mana dua lempeng tektonik bertemu di dasar Samudra Pasifik. Foto: Schmidt Ocean Institute via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Cacing tabung raksasa di permukaan dasar laut pada kedalaman 2.500 meter di East Pacific Rise, punggungan vulkanik aktif yang terletak di mana dua lempeng tektonik bertemu di dasar Samudra Pasifik. Foto: Schmidt Ocean Institute via REUTERS
ADVERTISEMENT
Sekelompok peneliti menemukan kumpulan hewan, seperti cacing tabung sampai siput, yang hidup di gua vulkanik di dasar laut. Penemuan ini mengungkap ekosistem laut yang sebelumnya tidak diketahui oleh sains.
ADVERTISEMENT
Kumpulan hewan dasar laut itu ditemukan oleh kepala departemen limnologi dan bio-oseanografi dari University of Vienna, Monika Bright, ahli biologi kelautan dari Royal Netherlands Institute for Sea Research, Sabine Gollner, dan timnya, ketika melakukan eksplorasi di East Pacific Rise, punggung gunung berapi yang aktif di dasar Samudra Pasifik, menggunakan kapal robot milik Schmidt Ocean Institute pada Juli 2023 lalu. Hasil risetnya sudah terbit di jurnal Nature Communications per 15 Oktober 2024.
Pegunungan yang aktif secara vulkanis ini terbentuk di tempat pertemuan dua lempeng tektonik di dasar Samudra Pasifik. Di sepanjang pegunungan ini terdapat ventilasi hidrotermal, lubang tempat air laut bercampur dengan magma dari bawah kerak Bumi.
Di sinilah berbagai kehidupan laut berkumpul, seperti cacing tabung, cacing polikaeta, dan siput laut. Spesies tersebut sebelumnya hanya ditemukan di atas dasar laut.
Cacing tabung raksasa terlihat di rongga bawah permukaan yang dangkal di bawah ventilasi hidrotermal laut dalam di East Pacific Rise, sebuah punggungan vulkanik aktif yang terletak di mana dua lempeng tektonik bertemu di dasar Samudra Pasifik. Foto: Schmidt Ocean Institute via REUTERS
"Kami ingin memahami bagaimana hewan bepergian dan menyebar, jadi untuk pertama kalinya kami melihat ke bawah permukaan," kata Gollner, dikutip dari CNN.
ADVERTISEMENT
Tim ilmuwan sendiri telah lama tertarik pada kehidupan hewan yang berkumpul di sekitar ventilasi hidrotermal. Mereka mempelajari ekosistem unik ini selama 50 tahun terakhir.
Pergeseran lempeng tektonik Bumi memunculkan ventilasi hidrotermal baru dari waktu ke waktu, dan hewan dasar laut seperti cacing tabung ternyata menjajah gua vulkanik ini dalam beberapa tahun terakhir. Cacing tabung, atau Riftia pachyptila, ditemukan hidup beberapa sentimeter di dalam retakan dasar laut dekat ventilasi hidrotermal.
Sampel kerak batu, terbalik, memperlihatkan cacing tabung Oasisia dan Riftia, serta organisme lainnya, saat diperiksa setelah diambil dari bawah dasar Samudra Pasifik di atas East Pacific Rise. Foto: Schmidt Ocean Institute via REUTERS
Tim peneliti masih belum yakin bagaimana larvanya yang sepanjang kurang dari 1 militer dapat berenang melawan arus untuk menetap dan tumbuh di sana. Padahal, mereka adalah hewan yang menetap dan tumbuh di satu tempat tanpa bergerak, mirip seperti teritip.
"Itu sebabnya kami berhipotesis bahwa larva cacing tabung dapat melakukan perjalanan melalui retakan di bawah tanah dengan air hangat untuk menjelajahi ventilasi permukaan dari bawah (dasar laut)," ujar Gollner.
ADVERTISEMENT
Penemuan larva dan cacing tabung dewasa di ventilasi hidrotermal menjadi terobosan dalam memahami siklus hidup spesies ini. Para ilmuwan mengatakan hewan-hewan dasar laut ini perlu dilindungi secara hukum, meski itu menjadi tantangan sulit karena banyak ekosistemnya mengandung mineral langka yang dapat mendukung teknologi baru.