Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Laba-laba Darwin Bisa Bikin Jaring Terpanjang di Dunia, Capai 25 Meter
19 April 2025 16:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Di tengah hutan belantara Madagaskar, jaring laba-laba membentang di atas sungai yang mengalir deras, berfungsi sebagai jembatan dan perangkap serangga. Jaring itu dibuat oleh laba-laba kulit kayu Darwin.
ADVERTISEMENT
Laba-laba kulit kayu Darwin memiliki ukuran lebih kecil dari tangan manusia. Namun, arakhnida ini mampu menenun jaring sepanjang 25 meter melintasi tepian sungai. Laba-laba ini pertama kali dideskripsikan pada tahun 2010 di jurnal BioOne Digital Library.
Dinamai Charles Darwin karena laba-laba ini ditemukan pada 2008 bertepatan dengan peringatan 150 tahun On the Origin of Species. Laba-laba kulit kayu Darwin (Caerostris darwini) menunjukkan beberapa hasil seleksi alam yang paling aneh dan spektakuler.
Mereka berasal dari hutan dataran rendah di bagian timur Madagaskar. Di lingkungan hutan yang dihuni laba-laba kanibal, hewan ini akan membuat jaring besar yang digantung di atas sungai dan danau untuk menangkap lalat, lebah, capung kecil, capung jarum, dan serangga terbang lainnya.
ADVERTISEMENT
Dalam studi pada 2010, para peneliti melaporkan jaring laba-laba berbentuk bola ini dapat menjangkau area seluas 900 hingga 28.000 centimeter persegi dengan panjang hingga 2,8 meter persegi, sehingga kemungkinan besar menjadi jaring laba-laba berbentuk bola terbesar yang pernah tercatat.
Sutra yang dihasilkan oleh laba-laba kulit kayu Darwin sangat kuat. Penelitian menunjukkan sutranya dua kali lebih kuat dari sutra laba-laba lain, dan 10 kali lebih kuat dari bahan sintetis super kuat berukuran sama, seperti Kevlar. Ini membuat jaring laba-laba kulit kayu Darwin jadi bahan biologis terkuat yang pernah dipelajari, menurut studi tahun 2019.
Rahasia kekuatan sutranya terletak pada protein unik dan anatomi pemintalannya. Para ilmuwan mengidentifikasi protein sutra baru yang disebut MaSp4, kaya akan prolin, asam amino yang dikenal dapat meningkatkan elastisitas sutra.
ADVERTISEMENT
Protein ini memiliki struktur khas yang tak ditemukan pada laba-laba lain. Selain itu, laba-laba kulit kayu Darwin memiliki saluran pemintalan sutra luar biasa panjang, yang membantu mereka menyelaraskan serat sutra dengan lebih efektif, selanjutnya meningkatkan kekuatannya.
Ciri menarik lainnya dari arakhnida ini adalah perbedaan ukuran yang mencolok antara jantan dan betina, dikenal sebagai dimorfisme seksual ekstrem. Tubuh betina, tidak termasuk kaki, biasanya berukuran panjang antara 18 hingga 22 milimeter, sedangkan jantan kurang dari 6 milimeter. Rata-rata betina 14 kali lebih berat dan dua kali lebih panjang daripada jantan.
Makhluk ini mengembangkan cara kawin yang unik dengan melibatkan kanibalisme seksual, kerusakan alat kelamin, dan pengebirian diri. Sebuah studi pada 2016 yang terbit di jurnal Nature menemukan, laba-laba kulit kayu Darwin jantan terlibat dalam perilaku seksual menggigit alat kelaminnya sendiri dan dimakan oleh betina. Laba-laba jantan yang sangat kecil juga tampaknya lebih suka kawin dengan betina lebih muda yang baru saja berganti kulit.
ADVERTISEMENT
Yang paling menarik, laba-laba jantan terlihat melakukan seks oral dengan mengeluarkan air liur pada organ reproduksi betina sebelum, selama, dan setelah kawin. Perilaku ini jarang terlihat di luar mamalia, jadi para ilmuwan tidak yakin mengapa mereka melakukannya. Besar dugaan, praktik ini dilakukan untuk membantu jantan bereproduksi dengan memberi sinyal kualitas jantan atau mengurangi persaingan sperma dari jantan lain.