Ladang Opium di India Diserbu Kawanan Burung Beo Pecandu

seorang petani yang bekerja di ladang opium ilegal di Hopong, Myanmar. Foto: AFP/Ye Aung THU

Ladang opium di India diserbu kawanan burung beo yang kecanduan opium. Para pemilik ladang sampai mengadu ke pihak berwajib akibat serbuan tersebut.

Para pemilik ladang di Madhya Pradesh, India, mengatakan tanaman opium mereka terus dirusak burung beo. Menurut mereka, beo-beo itu terus datang ke ladang untuk bisa "nge-fly".

Di India ada beberapa daerah yang diperbolehkan menanam opium. Opium-opium itu kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan medis.

Sekarang ini, banyak pemilik ladang yang menjaga lahan mereka siang-malam demi melindungi opium tersebut. Tapi burung-burung beo tersebut tetap nekat menyerbu ladang opium.

Salah satu usaha yang dilakukan para pemilik ladang adalah menggunakan pengeras suara untuk menakut-nakuti burung itu. Sayangnya, hal itu gagal menghalau serbuan para burung beo.

Akibat serbuan beo-beo, kerugian yang dirasakan pihak pemilik ladang cukup besar.

"Satu bunga opium bisa memberikan antara 20-25 gram opium. Tapi sekelompok besar burung beo menyerbu tumbuhan ini sekitar 30-40 kali dalam sehari dan bahkan ada yang terbang sambil membawa bunganya. Hal ini berdampak buruk pada produksi," ujar salah satu pemilik ladang kepada media lokal NDTV. "Burung-burung beo pecandu opium ini benar-benar bikin kacau."

seorang petani yang bekerja di ladang opium ilegal di Hopong, Myanmar. Foto: AFP/Ye Aung THU

Ini bukan pertama kalinya para burung beo menyerbu ladang opium di India. IFL Science melaporkan bahwa serbuan seperti ini pertama kali dilaporkan pada 2015, dan terus berlangsung sejak saat itu.

Biasanya para burung beo menunggu hingga bunga opium dibelah oleh para pemilik ladang, baru mulai menyerbu. Pembelahan pada bunga opium dilakukan untuk membuat mereka matang lebih cepat.

Yang menarik, para burung beo ini cukup lihai dan gigih mendapatkan candu mereka. "Biasanya para burung beo akan mengeluarkan suara berisik saat sedang berkumpul dengan sesamanya," kata salah satu pemilik ladang kepada The Mirror.