Lagi, 2 Manusia Terima Transplantasi Jantung Babi, Begini Hasil Operasinya

16 Juli 2022 17:42
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi babi di peternakan. Foto: AFP/Ina Fassbender
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi babi di peternakan. Foto: AFP/Ina Fassbender
Transplantasi jantung babi ke manusia kembali dilakukan. Kali ini, penerima cangkok jantung babi adalah dua orang pasien di NYU Langone Transplant Institute, AS.
Bagaimana hasil operasinya? Organ tersebut diklaim berdetak dan bekerja fungsional, menambah harapan tentang solusi kelangkaan organ donor yang sedang terjadi.
Meski transplantasi organ berjalan lancar dan jantung baru bekerja dengan baik, ada fakta tak menyenangkan. Kedua pasien sudah dinyatakan mati otak dan hidup karena disokong ventilator agar dapat menjalani prosedur cangkok jantung.
"Itu adalah salah satu hal yang paling luar biasa, melihat jantung babi berdegup kencang dan berdetak di dalam dada manusia," kata Dr. Robert Montgomery, direktur Institut Transplantasi Langone NYU tempat transplantasi jantung babi dilakukan, dalam konferensi pers pada Selasa (12/7).
Butuh waktu lama sampai cangkok lintas spesies menjadi lebih umum dan rutin. Selain itu, tugas dokter selanjutnya memastikan agar organ yang ditransplantasi bebas agen penyakit yang mengancam pasien.
"Ini benar-benar perbatasan berikutnya dalam pengobatan transplantasi," kata Dr. Preethi Pirlamarla, ahli jantung transplantasi jantung di Mount Sinai, New York, AS, yang tidak terlibat dalam penelitian, seperti dikutip Insider. "Ini benar-benar keajaiban modern bahwa kita bahkan dapat mempertimbangkan ini."
Dua pasien di NYU Langone Transplant Institute AS sukses terima cangkok jantung babi. Foto: Joe Carrotta/NYU Langone Health
zoom-in-whitePerbesar
Dua pasien di NYU Langone Transplant Institute AS sukses terima cangkok jantung babi. Foto: Joe Carrotta/NYU Langone Health
Jantung babi adalah hasil modifikasi genetik. Jantung babi normal akan mengalami penolakan dari sistem organ manusia dan juga memiliki resiko infeksi.
Modifikasi genetik ini dilakukan di tahap embrio, dengan babi akan lahir dan dibesarkan di lab. Kemudian organnya akan ‘dipanen’ ketika hewan tersebut dewasa.

Pasien pertama cangkok jantung babi meninggal

Sebelumnya pada Januari 2022, peneliti di University of Maryland Medical Center, AS, berhasil melakukan transplantasi jantung babi ke seorang pasien untuk pertama kalinya. Pasien berusia 57 tahun itu mengidap penyakit jantung terminal dan kondisinya membaik setelah cangkok jantung. Ia bahkan dikabarkan sempat menonton Super Bowl bersama keluarganya setelah operasi.
“Kami melanjutkan dengan hati-hati, tetapi kami juga optimistis bahwa operasi pertama di dunia ini akan memberikan pilihan baru yang penting bagi pasien di masa depan,” ungkap Bartley Griffith, dokter yang melakukan transplantasi jantung babi ke pasien,
Namun pasien yang bernama David Bennett meninggal pada 9 Maret 2022. Terungkap bahwa jantung transplan tersebut ternyata terinfeksi virus babi yang dikenal sebagai porcine cytomegalovirus.
“Kami mulai mempelajari mengapa dia meninggal,” kata Bartley Griffith pada pernyataan resmi beberapa bulan setelah meninggalkan Bennett, “[virus] mungkin adalah aktornya, atau bisa jadi aktornya, yang memicu semua ini.”
eye-off
Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?
Dua pasien di NYU Langone Transplant Institute AS sukses terima cangkok jantung babi. Foto: Joe Carrotta/NYU Langone Health
Dua pasien di NYU Langone Transplant Institute AS sukses terima cangkok jantung babi. Foto: Joe Carrotta/NYU Langone Health

Krisis donor organ mendorong kebutuhan transplantasi organ babi

Transplantasi lintas spesies, atau yang biasa disebut xenotransplantation, dilatarbelakangi oleh kelangkaan organ donor bagi pasien yang membutuhkan.
“Ini adalah operasi terobosan dan membawa kita selangkah lebih dekat untuk memecahkan krisis kekurangan organ,” pungkas Griffith, peda pernyataanya setelah suskes mencangkok jantung Benneth. "Tidak ada cukup donor jantung manusia yang tersedia untuk memenuhi daftar panjang calon penerima.”
Saat ini, 110.000 orang Amerika sedang menunggu transplantasi organ jantung, menurut situs pemerintah AS organdonor.gov. Sebanyak 6.000 pasien diperkirakan meninggal setiap tahun sebelum mendapatkan transplantasi jantung karena kekurangan donor organ.
Meski terdengar solutif, prosedur transplantasi organ hewan ini mendapat kecaman khususnya dari kalangan aktivis hak hewan. PETA, misalnya, mengatakan transplan organ ini "tidak etis, berbahaya, dan pemborosan sumber daya yang luar biasa".
Tidak hanya menyoal panen organ, tapi modifikasi genetik hewan juga dianggap tidak etis.
"Hewan memiliki hak untuk menjalani hidup mereka, tanpa dimanipulasi secara genetik dengan semua rasa sakit dan trauma yang ditimbulkannya, hanya untuk dibunuh dan organ mereka diambil," ungkap Animal Aid, organisasi pejuang hak hewan asal Inggris, kepada BBC.