Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
ADVERTISEMENT
Cuaca di Jakarta tiba-tiba cerah dengan langit biru dan Matahari cukup terik pada Selasa (19/3) siang. Padahal, dalam beberapa hari terakhir, Jakarta terus menerus diguyur hujan dari pagi hingga sore.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Sub Bidang Prediksi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG ), Ida Pramuwardani, cuaca cerah di Jakarta dengan penampakan langit berwarna biru merupakan fenomena alamiah yang bisa terjadi di segala musim.
Hal tersebut terjadi karena beberapa hal, seperti kondisi angin yang relatif cukup kencang, kelembapan udara cukup kering, sinar matahari, dan partikel penyusun di atmosfer. Selain itu, ada beberapa faktor dinamika atmosfer yang menyebabkan cuaca cerah di Ibu Kota.
Pertama, saat ini wilayah Indonesia bagian barat sedang berada di fase 6, yakni fase kering Madden-Julian Oscillation (MJO)/suppressed MJO di mana peningkatan konveksi (curah hujan) bergerak lebih jauh ke timur ke arah barat Pasifik dan berakhir di tengah Pasifik untuk memulai lagi fase MJO berikutnya.
ADVERTISEMENT
Kedua, menghangatnya suhu muka laut di perairan Afrika (IOD Positif) menyebabkan potensi hujan di wilayah barat Indonesia lebih rendah dari normalnya. Terakhir, peningkatan kecepatan angin yang disebabkan oleh tertariknya massa udara akibat bibit siklon tropis 91S dan Ex TC Megan telah menghambat pertumbuhan awan hujan di wilayah Jabodetabek.
Kemudian, ada kemungkinan juga polusi yang menurun di Jakarta diakibatkan oleh hujan yang terjadi beberapa hari terakhir. Ida menyebut, dalam beberapa penelitian, hujan diklaim dapat membersihkan polusi udara.
Hujan adalah fenomena alam di mana tetesan air jatuh dari langit ke permukaan bumi karena kondensasi. Secara umum, hujan sering dianggap memiliki kemampuan untuk membersihkan asap dan mengurangi polusi udara.
Beberapa studi juga telah menunjukkan bahwa hujan dapat meningkatkan kualitas udara. Secara teknis, tetesan hujan dapat menarik ratusan partikel PM2,5 ke permukaan saat bergerak melalui atmosfer sebelum jatuh ke tanah.
ADVERTISEMENT
Proses penarikan antara tetesan air dan aerosol ini disebut koagulasi. Berdasarkan penelitian yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa tetesan hujan dapat menghilangkan polutan udara, seperti gas berbahaya dan partikulat.
“Meski demikian, perlu analisis yang lebih mendalam dengan data yang cukup banyak untuk memastikan bahwa hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir menjadi penyebab langit biru jakarta hari ini,” ujar Ida.
Langit Biru Jakarta Bikin Kagum Netizen, Kualitas Udara Bersih
Selain langit biru, jarak pandang juga terlihat lebih jelas seakan kabut polusi yang sering menyelimuti Jakarta sirna. Cuaca cerah ini dirasakan oleh banyak orang, beberapa di antaranya membagikan foto dan video langit biru Jakarta di media sosial X.
Sementara berdasarkan data Nafas, sebuah platform pemantau kualitas udara, hasil pengukuran PM2,5 pada Selasa (19/3) pukul 11.57 WIB, menunjukkan kualitas udara DKI Jakarta berkisar antara 30 hingga 60 atau masuk kategori baik hingga sedang.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, kualitas udara di seluruh wilayah Jakarta ada di bawah 100. Ini menandakan bahwa udara pada Selasa (19/3) lebih bagus ketimbang hari-hari sebelumnya.