Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Langit Bumi Makin Penuh Sampah Luar Angkasa, Dipicu Peluncuran Satelit
14 April 2025 10:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Langit Bumi kini dipenuhi dengan sampah luar angkasa. Menurut laporan terbaru Space Environment Report 2025 dari Badan Antariksa Eropa (ESA), jumlah puing luar angkasa meningkat drastis karena laju peluncuran satelit yang semakin tinggi daripada laju masuk kembali ke atmosfer.
ADVERTISEMENT
Yang lebih mengkhawatirkan, jumlah satelit yang sudah tidak berfungsi dan serpihan wahana antariksa yang rusak jauh melebihi jumlah satelit aktif yang masih beroperasi. Kondisi tersebut meningkatkan risiko terjadinya sindrom Kessler, efek berantai dari tabrakan antar-objek di orbit yang menciptakan lebih banyak puing dan memperparah kondisi.
"Reaksi berantai ini dapat membuat orbit tertentu menjadi tidak aman dan tidak dapat digunakan seiring waktu karena puing-puing terus bertabrakan dan terfragmentasi beruang kali sehingga menciptakan efek berjenjang," jelas ESA dalam ringkasan laporan tersebut.
Saat ini, diperkirakan terdapat sekitar 54 ribu objek berukuran lebih dari 10 cm, 1,2 juta objek antara 1–10 cm, dan 130 juta objek antara 1 mm sampai 1 cm di langit Bumi. Meskipun terlihat kecil, potongan mikro ini bisa menyebabkan kerusakan serius pada satelit aktif, Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), bahkan teleskop seperti Hubble.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 11 peristiwa fragmentasi non-kolisi yang menghasilkan sekitar 2.633 potongan baru tercatat pada tahun lalu. Ini menambah kompleksitas karena puing-puing tersebut sering kali melaju dengan kecepatan tinggi dan tidak dapat dikendalikan.
Kabar baiknya, jumlah pembuangan roket dan satelit yang dilakukan secara terkendali meningkat pada 2024. Sekitar 90 persen badan roket di orbit rendah kini mengikuti standar keluar dari orbit dalam waktu 25 tahun, dan sebagian besar bahkan dalam 5 tahun sesuai kebijakan baru ESA.
Langkah-langkah seperti ini harus dilanjutkan, tapi itu belum cukup. Diperlukan kerja sama global dan upaya kolektif untuk membersihkan orbit Bumi agar tetap aman dan layak digunakan oleh generasi masa depan.