LAPAN Tanggapi Misteri Suara Dentuman di Jateng saat Sahur

11 Mei 2020 10:48 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi dentuman. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dentuman. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fenomena bunyi suara dentuman keras kembali terjadi pada Senin (11/5) dini hari tadi. Suara dentuman dilaporkan terdengar di beberapa wilayah Jawa Tengah, terutama Kota Surakarta dan Kota Semarang, sehingga menghebohkan warga setempat.
ADVERTISEMENT
Sejumlah warga mengunggah pengalamannya di media sosial. Salah satunya Tatyana, warga Solo. Dia mengaku mendengar suara dentuman tersebut sekitar pukul 03.00 WIB. “Lagi sahur, terus denger suara dung,” kata Tatyana kepada kumparan, Senin (11/5).
Beberapa spekulasi berkembang tentang penyebab munculnya dentuman suara di wilayah Jawa Tengah. Salah satu isu liar mengaitkannya dengan fenomena asteroid yang mendekati Bumi akhir-akhir ini, yang bisa menyebabkan suara dentuman.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mematahkan kabar yang beredar tersebut. Kepala LAPAN, Prof. Thomas Djamaluddin mengatakan, tidak ada info soal asteroid yang mendekati Bumi saat peristiwa itu terjadi. Menurutnya, suara dentuman selalu berulang dan hampir dikaitakan akibat asteroid.
"Tidak ada info asteroid. Soal dentuman, selalu berulang. Itu hanya suara lokal," jelasnya saat dihubungi kumparan, Senin (11/5).
Ilustrasi hantaman asteroid. Foto: 470906 via pixabay.
Thomas menjelaskan, asteroid memiliki jarak yang sangat jauh, melebihi jarak antara Bumi dan Bulan. Jadi tidak ada kaitan suara dentuman dengan asteroid.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) belum bisa menjelaskan lebih lanjut terkait fenomena suara dentuman tersebut. Kasi Data dan Observasi Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo, mengatakan, tidak ada aktivitas seismik yang terjadi di daerah sekitar dentuman terjadi.
“Kalau dari meteorologi, kumpulan awan dari tengah malam sampai sahur cuman di sekitaran pesisir selatan awan-awan petirnya. Sementara dari geofisika tidak terpantau adanya aktivitas seismik, jadi jawaban sementara belum bisa mengkonfirmasi suara dentuman yang sebenarnya,” ujarnya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.