Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
ADVERTISEMENT
Kondisi lautan di dunia ternyata semakin ganas. Sebuah riset terbaru menemukan bahwa gelombang laut di seluruh dunia tumbuh membesar.
ADVERTISEMENT
Hasil riset yang telah dipublikasikan di jurnal Science pada 25 April 2019 ini menunjukkan bahwa dalam rentang waktu antara tahun 1985 dan 2018, ombak-ombak terbesar di lautan dunia telah bertambah besar. Selain itu, hempasan angin-angin terkuat di lautan juga bertambah kencang.
Riset ini dilakukan oleh dua ilmuwan dari University of Melbourne di Australia. Mereka mengumpulkan data satelit. Dari data hasil rekaman satelit selama 33 tahun ini, mereka kemudian membuat database berisi daftar ombak dan angin terbesar di semua lautan di dunia.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa ombak-ombak terbesar di dunia telah bertambah semakin besar. Rata-rata, ketinggian ombak-ombak ini telah bertambah sekitar 30 sentimeter dalam rentang waktu 33 tahun tersebut. Selain itu, kecepatan angin-angin terkencang di lautan juga telah bertambah cepat sekitar 1,5 meter per detik.
ADVERTISEMENT
Kedua angka ini menunjukkan bahwa Itu adanya peningkatan sebesar 8 persen pada kecepatan angin-angin laut yang ekstrem, dan peningkatan sebesar 5 persen pada ketinggian gelombang-gelombang laut yang ekstrem.
"Meskipun peningkatan 5% dan 8% mungkin tidak terlalu banyak, jika berlanjut di masa depan, perubahan seperti itu akan memiliki dampak besar," kata Ian Young, salah satu peneliti dalam riset ini, dalam sebuah pernyataan yang dikutip Science Alert.
Para peneliti menekankan, gelombang-gelombang laut yang lebih besar ini menunjukkan peningkatan risiko banjir yang akan dialami masyarakat pesisir dan erosi yang lebih cepat pada lahan pesisir. Selain itu, perubahan ini juga akan mempercepat efek kenaikan permukaan laut di wilayah pesisir dan tenggelamnya beberapa daerah pesisir.
ADVERTISEMENT
Menurut para peneliti itu juga, riset ini merupakan bagian dari upaya untuk memperbaiki model iklim global dan membantu para peneliti lain dalam memahami interaksi atmosfer-air, yang sebagian bergantung pada kondisi perairan.