Lewat Satelit, Peneliti Temukan Benua yang Hilang di Bawah Antartika

9 November 2018 18:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perbedaan kerak dan listosfer di Antartika Barat dan Timur. (Foto: Kiel University)
zoom-in-whitePerbesar
Perbedaan kerak dan listosfer di Antartika Barat dan Timur. (Foto: Kiel University)
ADVERTISEMENT
Data dari satelit Gravity Field and Ocean Circulation Explorer (GOCE) milik European Space Agency menunjukkan keberadaan sebuah benua yang telah lama hilang di bawah lapisan es Antartika.
ADVERTISEMENT
Pada 2013, GOCE keluar dari orbit karena kehabisan bahan bakar setelah mengelilingi Bumi sejak tahun 2009. Data yang didapatkan oleh GOCE ini masih digunakan oleh peneliti terutama untuk mempelajari Antartika, seperti bagaimana Antartika terbentuk.
Mengumpulkan informasi geologi mengenai Antartika bukanlah hal yang mudah karena lokasinya yang terpencil dan tertutup es. Karena itu, data satelit GOCE menjadi berharga lantaran GOCE bisa melihat ke bagian dari Antartika yang sulit untuk dilihat dengan mengukur daya tarik dari gravitasi Bumi.
"Di Antartika Timur, kami melihat mosaik fitur geologis yang menarik yang memperlihatkan persamaan dan perbedaan mendasar antara kerak di bawah Antartika dan benua lain yang terhubung dengan Antartika 160 juta tahun lalu," kata Fausto Ferraccioli dari British Antarctic Survey, dilansir Science Alert.
ADVERTISEMENT
Ratusan juta tahun yang lalu, Antartika adalah bagian dari superbenua yang disebut Gondwana. Gondwana kemudian mulai pecah 130 juta tahun lalu, antara lain menjadi benua Australia dan Antartika, meskipun kedua benua tersebut baru terpisah menjadi dua benua yang berbeda pada 55 juta tahun yang lalu.
Dengan menggabungkan hasil interpretasi dari GOCE dan data seismologi, peneliti bisa membuat peta 3 dimensi dari litosfer Bumi yang terdiri dari kerak dan mantel Bumi di dalamnya. Dari situlah para peneliti menemukan sisa-sisa dari benua kuno yang berupa pegunungan dan wilayah berbatu yang disebut kraton.
Satelit di luar angkasa. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Satelit di luar angkasa. (Foto: Thinkstock)
Hasil studi para peneliti yang telah dipublikasikan di Scientific Report ini menunjukkan adanya kerak dan litosfer yang lebih tipis di Antartika Barat bila dibandingkan di Antartika Timur. Selain itu, di Antartika Timur juga terdapat mosaik kraton dan wilayah berbatu yang lebih tipis, mirip seperti yang terdapat di India dan Australia. Kedua benua tersebut disebut awalnya bersatu dengan Antartika.
ADVERTISEMENT
Data dari studi ini bukan hanya berguna untuk membantu menemukan benua kuno, tapi juga bisa menjadi prediksi bagaimana lapisan es di Antartika bereaksi dengan suhu hangat.