Lipan Raksasa Ini Sanggup Lahap 3.700 Burung Laut Tiap Tahun

8 Agustus 2021 17:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lipan. Foto: mildcracked via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lipan. Foto: mildcracked via Pixabay
ADVERTISEMENT
Bukan fiksi, di Pulau Philip, Kepulauan Norfolk Pasifik Selatan, hidup lipan raksasa (Cormocephalus coynei) yang dapat memakan hingga 3.700 anak burung laut dalam setahun.
ADVERTISEMENT
Dilansir Science News, lipan raksasa memiliki kebiasaan makan unik sehingga memainkan peran penting dalam jaring makanan ekosistem pulau. Padahal, posisi puncak di rantai makanan biasanya dipegang oleh burung laut.
Hal ini menarik perhatian para peneliti dari Universitas Monash Australia untuk menyelidiki perilakunya lebih lanjut.

Memiliki ‘Senjata’ Lengkap

Dalam jurnal akademis The American Naturalist, para peneliti menulis lipan raksasa dapat tumbuh dengan panjang hingga satu kaki (atau 30,5 cm). Ia dipersenjatai dengan racun kuat yang terbungkus dalam dua pelengkap seperti penjepit yang disebut "forcipules", yang digunakannya untuk melumpuhkan mangsa. Selain itu ia juga dilindungi pelat lapis baja seperti perisai yang melapisi segmen-segmen tubuhnya.
Pada malam yang hangat dan lembab, arthropoda yang sangat aktif di malam hari ini berburu melalui daun yang lebat, menggunakan dua antena ultra-sensitifnya dan menavigasi diri sampai ke tujuan utamanya: liang burung laut di tanah hutan.
ADVERTISEMENT
Selain burung laut, lipan raksasa biasanya juga berburu berbagai binatang lain seperti jangkrik, tokek, dan kadal. Ia bahkan berburu ikan yang dijatuhkan oleh burung laut dara hitam (Anous minuta) yang membuat sarangnya di pepohonan di atas.

Penemuan yang mencengangkan

Segera setelah penelitian mengenai tentang ekologi burung laut dimulai, para peneliti menemukan anak-anak burung petrel bersayap hitam (Pterodroma nigripennis) yang menjadi mangsa lipan raksasa.
Mereka pun mempelajari aktivitas makan para lipan dan mencatat siapa saja mangsa yang ditargetkan. Peneliti juga memantau anak burung petrel di sarang mereka selama berbulan-bulan. Hasilnya, ditemukan pola cedera yang konsisten di antara anak burung yang dibunuh.
Sedangkan dari tingkat pemangsaan yang diamati, peneliti menghitung bahwa populasi lipan raksasa Pulau Phillip dapat membunuh dan memakan antara 2.109 dan 3.724 anak burung petrel setiap tahun.
ADVERTISEMENT

Hampir Punah

Dalam beberapa dekade terakhir, lipan raksasa Pulau Philip ini rupanya terbilang sangat langka. Sejak tahun 1980, peneliti hanya sanggup menemukan hewan ini dalam hitungan jari.
Kelangkaan spesies saat itu kemungkinan besar karena parahnya kerusakan habitat yang yang disebabkan oleh babi, kambing, dan kelinci yang dibawa manusia ke pulau itu.
Sekarang, berkat upaya konservasi Taman Nasional Pulau Norfolk, hutan pulau ini beregenerasi bersama spesies endemik lain seperti lipan, serta kembang sepatu Pulau Phillip (Hibiscus insularis) yang sebelumnya terancam punah.