Lolita, Orca Berusia 57 Tahun Mati saat Akan Dibebaskan dari Penangkaran

25 Agustus 2023 6:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orca alias paus pembunuh bernama Lolita mati setelah lebih dari 50 tahun tinggal di penangkaran.  Foto: Kamira/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Orca alias paus pembunuh bernama Lolita mati setelah lebih dari 50 tahun tinggal di penangkaran. Foto: Kamira/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Paus pembunuh atau orca bernama Lolita dikabarkan mati setelah lebih dari 50 tahun hidup di penangkaran. Lolita mati sesaat sebelum akan dilepaskan ke alam liar.
ADVERTISEMENT
Awal tahun ini, kabar gembira sebenarnya tengah menghampiri Lolita si orca yang juga dikenal sebagai Tokitae atau Toki. Dia akan dilepaskan ke alam liar setelah 53 tahun hidup di penangkaran. Namun, ketika persiapan sedang dilakukan, orca berusia 57 tahun itu mati karena diduga penyakit ginjal.
Menurut Miami Seaquarium tempat Lolita tinggal, beberapa hari sebelum Lolita mati dia tampak mengalami tanda-tanda sakit. Meski tindakan medis sudah banyak dilakukan, Lolita akhirnya mati.
Organisasi nirlaba Friends of Toki memimpin upaya melepaskan orca tua itu kembali ke alam liar, tempat induknya yang berusia 100 tahun tinggal dan diduga masih hidup sampai sekarang. Sudah sejak lama protes dilakukan untuk membebaskan Lolita dari penangkaran, termasuk melalui jalur hukum. Namun upaya itu selalu gagal.
ADVERTISEMENT
“Toki adalah inspirasi bagi semua orang yang beruntung mendengar ceritanya dan terutama bagi bangsa Lummi yang menganggap keluarganya. Kami yang mendapat kehormatan dan hak istimewa untuk menghabiskan waktu bersamanya akan selamanya mengingat semangat indahnya.” papar Friends of Toki.
Lolita si orca mati setelah hidup puluhan tahun di penangkaran. Foto: dmitro2009/shutterstock
Adapun upaya relokasi Lolita senilai 20 juta dollar telah mendapat dukungan finansial dari seorang dermawan bernama Jim Irsay.
"Saya sedih karena Toki telah meninggalkan kami," kata Irsay sebagaimana dikutip IFLScience. “Saya merasa terhormat menjadi bagian dari tim yang bekerja untuk mengembalikannya ke rumah asalnya, dan saya terhibur mengetahui bahwa kami secara signifikan meningkatkan kehidupannya selama setahun terakhir ini.”
Dalam beberapa tahun terakhir, kolam tempat Lolita tinggal telah dilengkapi dengan banyak fasilitas pendukung, termasuk alat untuk menyaring air dan mengatur suhu kolam tetap stabil. Namun, penambahan fasilitas tersebut menimbulkan pertanyaan lain tentang bagaimana Lolita hidup sebelum tempat tinggalnya diperbaiki. Apakah dia mendapatkan kehidupan yang tidak layak selama menjadi hewan sirkus?
ADVERTISEMENT
Lolita sendiri adalah kelompok orca terancam punah yang dikenal sebagai paus pembunuh, Mereka biasanya menghuni laut selatan, tepatnya di perairan antara Washington dan Kanada. Di alam liar, paus orca diperkirakan hanya tersisa 73 ekor.
Paus orca mengalami penurunan populasi besar-besaran pada 1960-an dan 70-an ketika perburuan paus menyebabkan 45 orca termasuk Lolita, ditangkap untuk dikirim ke taman hiburan di seluruh dunia.
Meski kisah Lolita berakhir menyedihkan, upaya pembebasannya bisa memberikan harapan bagi hewan-hewan laut yang masih berada di taman hiburan, serta membantu meningkatkan kesadaran akan perilaku tidak etis terhadap hewan-hewan cerdas.