Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
Sebuah lubang kawah raksasa muncul di bawah tanah wilayah terpencil di Siberia setelah meledakkan gelembung gas metana dan menyemburkan bongkahan batu serta tanah ratusan meter ke udara, melintasi Semenanjung Yamal.
ADVERTISEMENT
Lubang raksasa itu pertama kali terlihat di barat laut Siberia pada awal musim panas ini. Ditemukan oleh kru TV saat melakukan perjalanan menggunakan helikopter melintasi daerah tersebut.
Pada Agustus 2020, fitur geologis baru ini secara resmi diperiksa oleh otoritas Yamal, dari RAS Institute of Oil and Gas Problems dan ilmuwan di Skoltech. Mereka berharap dapat mempublikasikan studi tentang kawah ini dalam waktu dekat.
“Kawahnya masih segar, tahun ini muncul di bagian tengah Yamal, diameternya melebihi 20 meter, dan kedalamannya lebih dari 30 meter,” ujar Evgeny Chuvilin, ilmuwan peneliti terkemuka di Skoltech Center for Hydrocarbon Recovery yang telah melakukan survei kawah kepada IFL Science. "Informasi lebih rinci akan kami publikasikan dalam waktu dekat di artikel ilmiah."
ADVERTISEMENT
Menurut peneliti, kawan di Siberia terbentuk akibat lapisan es yang mencair akibat kenaikan suhu di daerah tersebut. Permafrost adalah tanah berbatu atau sedimen yang membeku sepanjang tahun dan menyimpan sejumlah besar karbon organik serta mikroorganisme beku.
Saat suhu menghangat dan lapisan es mulai mencair, bakteri dan mikroba lainnya hidup kembali. Sementara metana memompa keluar dalam kondisi lembab dan rendah oksigen. Terkadang metana ini bisa terperangkap di bawah tanah yang secara bersamaan menjadi tidak stabil dari lapisan es yang mencair. Akibatnya, reservoir gas membangun tekanan tinggi sehingga terbentuklah kawah.
Proses ini tidak hanya meninggalkan lubang raksasa di tanah, tetapi juga meningkatkan risiko adanya gas rumah kaca yang mencemari atmosfer sehingga mendorong siklus perubahan iklim. Perlu juga dicatat bahwa metana adalah gas rumah kaca yang sangat kuat dan memiliki daya pemanasan yang jauh lebih besar ketimbang karbon dioksida.
ADVERTISEMENT
Tatkala kawah serupa terbentuk di masa lalu, penduduk setempat mengaku mendengar suara keras. Bahkan melihat kepulan asap dan api. Sayangnya, para ilmuwan belum mengamati proses eksplosif ini.
“Sejauh ini mereka telah terbentuk di tempat-tempat terpencil dan tak berpenghuni,” tambah Chuvilin. “Tapi jika itu berubah, mereka akan menjadi ancaman bagi infrastruktur.”
Salah satu contoh gangguan geologi yang paling besar dari mencairnya permafrost dapat dilihat di Batagaika megaslump yang lebih dikenal sebagai “pintu gerbang ke dunia bawah”. Lubang itu membentang sepanjang 1 kilometer di lanskap di Republik Sakha Siberia di kedalaman timur Rusia.
Para peneliti telah mengaitkan pembentukan beberapa kawah dengan kenaikan suhu di Siberia. Beberapa ilmuwan berhipotesis bahwa kawah Yamai mungkin terbentuk pada tahun 2014 pasca-musim panas yang lebih hangat menghantam daerah tersebut pada tahun 2012.
ADVERTISEMENT
“Saat ini masih sedikit bukti bahwa kawah baru ini terbentuk karena suhu yang menghangat, tetapi peneliti akan menemukan dan tertarik menyelidikinya, paling tidak karena musim panas ini kita telah menyaksikan cuaca hangat yang luar biasa di Siberia,” kata Chuvilin.