Lukisan Gua Tertua di Dunia Ditemukan di Indonesia

13 Desember 2019 7:08 WIB
comment
25
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi peta Indonesia Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peta Indonesia Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Sebuah pesan singkat berisi gambar-gambar terpahat dalam sebuah gua bernama Leang Bulu’ Sipong 4 di Sulawesi masuk ke ponsel Adam Brumm, arkeolog dari Griffith University, Australia dua tahun silam. Pesan yang dikirimkan pada Desember 2017 itu datang dari teman seprofesi Brumm yang berasal dari Indonesia. Ia adalah Hamrullah, arkeolog yang pertama kali menemukan lukisan gua tua itu.
ADVERTISEMENT
Dua tahun berselang, Brumm terbang ke Sulawesi untuk melihat langsung temuan Hamrullah yang diperkirakan telah berusia 44 ribu tahun. Setelah diamati, para arkeolog yang tergabung dalam tim Brumm meyakini lukisan dinding yang ada di gua Leang Bulu’ Sipong 4 mengisahkan tentang perburuan babi dan kerbau.
Bruno David, seorang arkeolog dari Universitas Monash di Melbourne berpendapat, jika keseluruhan lukisan yang ditemukan di Sulawesi memang benar telah berusia lebih dari 44 ribu tahun. Ada kemungkinan manusia purba yang ada di Asia Tenggara kala itu sudah memiliki kemampuan untuk bercerita dan menampilkan representasi simbolik dari aktivitas keseharian mereka.
Lukisan sepanjang 4,5 meter itu menampilkan objek yang didominasi warna coklat kemerahan. Menurut arkeolog, terdapat objek dalam lukisan yang menggambarkan sosok mirip manusia yang tengah berburu hewan lokal.
ADVERTISEMENT
Arkeolog menduga hewan lokal yang ada dalam lukisan adalah babi liar yang memang banyak ditemukan di Sulawesi. Tampak pula spesies lain seperti anoa dalam lukisan tersebut. Lalu ada sosok di dalam gambar yang menampilkan sosok manusia setengah hewan lengkap dengan ekor dan moncongnya. Salah satu bagian dari rangkaian gambar dalam lukisan memperlihatkan anoa yang diapit oleh makhluk mirip manusia dengan memegang tombak dan benda seperti tali.
Ilustrasi babi hutan liar, hewan lokal yang banyak ditemukan di Sulawesi. Foto: Pixabay
Dalam mitologi, lukisan yang menampilkan figur manusia setengah hewan juga dikenal sebagai therianthropes. Dalam lukisan yang ditemukan Brumm dan kawan-kawan, therianthropes menunjukkan bahwa manusia purba di Sulawesi memiliki kemampuan untuk memahami hal-hal yang mistis. "Kami tidak tahu apa artinya, tetapi tampaknya tentang berburu dan berhubungan pula dengan hal-hal mitologis atau supranatural," kata Brumm, dilansir Nature.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, rock art atau seni cadas seperti yang ada di Sulawesi juga banyak ditemukan di situs-situs Eropa. Usianya mencapai 14 ribu hingga 21 ribu tahun dan dianggap sebagai karya seni berbentuk narasi tertua yang ada di dunia.
Penemuan lukisan kuno di gua Sulawesi menjadi bukti bahwa Indonesia menjadi negara yang lebih dahulu mengabadikan karya seni tersebut. Hal ini diakui pula oleh para ilmuwan.
Ilustrasi lukisan dari zaman prasejarah yang ditemukan pada dinding gua. Foto: Dok. Museo de Altamira y D. Rodríguez via wikimedia commons
“Kami belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya. Maksudnya, kami telah melihat ratusan situs seni cadas di wilayah ini, tetapi kami belum pernah melihat pemandangan berburu,” papar Brumm.
Selain Brumm, arkeolog lainnya juga mengatakan bahwa penemuan ini sangat penting karena lukisan binatang yang mereka temukan merupakan karya seni figuratif tertua. Objeknya pun tampak sangat jelas dan merekam aktivitas yang dilakukan manusia di masa lampau.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, para arkeolog masih masih belum sepenuhnya yakin bahwa apa yang tampak dalam lukisan telah mewakili salah satu adegan atau cerita. Mereka menduga serangkaian gambar mungkin dilukis selama ribuan tahun.
“Apakah itu memang sebuah adegan? Itu masih dipertanyakan,” komentar Paul Pettitt, seorang arkeolog sekaligus spesialis seni cadas dari Durham University, Inggris.