Macan Tutul Salju Langka Bisa Terinfeksi Virus Corona, Begini Gejalanya

27 Juli 2021 15:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Macan tutul salju yang berjenis kelamin jantan terinfeksi virus corona SARS-CoV-2. Foto: San Diego Zoo Wildlife Alliance via Twitter
zoom-in-whitePerbesar
Macan tutul salju yang berjenis kelamin jantan terinfeksi virus corona SARS-CoV-2. Foto: San Diego Zoo Wildlife Alliance via Twitter
ADVERTISEMENT
Seekor macan tutul salju (Panthera uncia) yang berada di kebun binatang San Diego Zoo, AS, dilaporkan positif COVID-19. Hewan langka itu diketahui belum divaksinasi, sehingga termasuk rentan terinfeksi virus corona SARS-CoV-2.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan CNN, kondisi macan tutul salju yang berjenis kelamin jantan itu menunjukkan gejala batuk dan pilek. Saat ini, dia sedang dalam perawatan intensif dan kondisinya tampak baik-baik saja.
Pihak San Diego Zoo mengatakan tidak tahu bagaimana macan tutul salju itu bisa terinfeksi. Dalam satu kandang besar, ia berbagi habitat dengan macan tutul salju betina dan dua macan tutul amur (Panthera pardus orientalis).
Dokter hewan kebun binatang menganggap ketiga hewan tersebut juga telah terpapar. Mereka saat ini sedang dikarantina di habitatnya. Dokter juga memantau mereka dengan cermat, dan akan mengobati gejala yang mungkin timbul.
Macan tutul salju yang berjenis kelamin jantan terinfeksi virus corona SARS-CoV-2. Foto: San Diego Zoo Wildlife Alliance via Twitter
Kebun binatang San Diego Zoo memiliki protokol kesehatan yang lebih ketat di sekitar wilayah bagian satwa liar sejak awal pandemi COVID-19 tahun lalu. Petugas akan dilengkapi penggunaan alat pelindung diri (APD), protokol pembersihan dan disinfeksi, prosedur karantina untuk pendatang baru, serta praktik pengobatan pencegahan, seperti vaksinasi.
ADVERTISEMENT
Seluruh karyawan juga diberikan masker N95, dan karyawan yang tidak divaksinasi wajib menggunakan masker serta menjalankan protokol kesehatan dan keselamatan setiap saat. Terlepas dari protokol ini, penularan virus COVID-19 masih bisa terjadi.
Tim dokter hewan San Diego Zoo akan fokus pada satwa liar yang paling berisiko tertular virus, termasuk macan tutul, singa, harimau, cheetah, jaguar, singa gunung, dan lainnya. Sebisa mungkin mereka akan divaksinasi untuk menghindari penularan.
Vaksin yang diberikan pada hewan di kebun binatang tersebut menggunakan vaksin rekombinan protein spike murni yang dikembangkan oleh Zoetis, sebuah perusahaan kesehatan hewan. Vaksin dari Zoetis mirip dengan vaksin Novavax COVID-19 untuk manusia. Namun, vaksin Zeotis tidak boleh digunakan manusia.
Memvaksinasi spesies yang rentan terhadap penyakit menular adalah salah satu alat untuk melindungi satwa liar dan mengurangi penyebaran penyakit. Contoh vaksinasi yang digunakan pada beberapa spesies termasuk yang dirancang untuk melindungi satwa liar dari rabies, virus West Nile, influenza musiman, campak, dan distemper anjing.
ADVERTISEMENT