Makam Firaun Berusia 3.500 Tahun Ditemukan di Mesir

24 Februari 2025 10:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Firaun Thutmose II. Foto: Egypt Museum
zoom-in-whitePerbesar
Firaun Thutmose II. Foto: Egypt Museum
ADVERTISEMENT
Otoritas purbakala Mesir mengumumkan penemuan makam kuno Raja Thutmose II, menjadi kuil makam kerajaan pertama yang ditemukan sejak penemuan terakhir firaun Tutankhamun pada 1922.
ADVERTISEMENT
Makam tersebut ditemukan di dekat Lembah Para Raja di Luxor di Mesir selatan. Tempat tersebut dibangun pada masa Raja Thutmose II dari dinasti ke-18, yang hidup hampir 3.500 tahun lalu. Thutmose II adalah nenek moyang Tutankhamun.
Kuil pemakaman raksasa itu berdiri di tepi barat Sungai Nil di Luxor, beberapa kilometer dari tempat makam Thutmose II ditemukan. Studi awal menemukan bahwa isi makam telah dipindahkan pada zaman kuno sehingga tidak ditemukan mumi atau kemegahan berlapis emas seperti kuburan kerajaan Tutankhamun.
Menurut Kementerian Purbakala Mesir, penemuan ini menjadi salah satu terobosan arkeologi paling signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Adapun penggilan dilakukan oleh misi gabungan Mesir dan Inggris yang dipimpin oleh Dewan Tertinggi Purbakala dan Yayasan Penelitian Kerajaan baru.
ADVERTISEMENT
Pintu masuk makam pertama kali ditemukan pada 2022, di pegunungan Luxor di sebelah barat Lembah Para Raja, tetapi pada saat itu diyakini mengarah ke makam seorang istri kerajaan.
Tim kemudian menemukan pecahan-pecahan guci pualam bertuliskan nama Firaun Thutmose II, yang diidentifikasi sebagai raja yang telah meninggal, di samping prasasti tertulis nama permaisuri utamanya, Ratu Hatshepsut, yang mengonfirmasi siapa pemilik makam tersebut.
Menurut peneliti, tak lama setelah Firaun Thutmose II disemayamkan, air membanjiri ruangan yang ada di sana, merusak bagian dalam dan meninggalkan serpihan bagian Kitab Amduat, teks kematian kuno di alam baka. Tim menemukan beberapa perabotan milik Thutmose II di dalam kuburan.
Kepala tim penggalian, Dr. Piers Litherland, mengatakan peneliti akan melanjutkan pekerjaan di area tersebut, dengan harapan menemukan artefak lainnya.
ADVERTISEMENT
Mesir telah banyak menemukan peninggalan arkeologi berharga masa lampau dalam beberapa tahun terakhir. Negara tersebut saat ini sedang berupaya meningkatkan industri pariwisatanya sebagai sumber utama pendapatan negara. Ada sekitar 15,7 juta wisatawan yang berkunjung ke Mesir pada tahun lalu, dan tahun ini, mereka menargetkan 18 juta wisawatan.