Makhluk Misterius Mirip Babi Ditemukan Sedang Berjalan di Laut Dalam

24 Juni 2024 8:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Makhluk misterius mirip babi ditemukan sedang berjalan di laut dalam.  Foto: ROV SuBastian/Schmidt Ocean Institute
zoom-in-whitePerbesar
Makhluk misterius mirip babi ditemukan sedang berjalan di laut dalam. Foto: ROV SuBastian/Schmidt Ocean Institute
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Makhluk misterius mirip babi ditemukan sedang berjalan di laut dalam selama ekspedisi di Palung Atacama, sebuah formasi sedalam 8.000 meter yang membentang di sepanjang Peru dan Chili.
ADVERTISEMENT
Ekspedisi ini dilakukan menggunakan kapal R/V Falkor milik Schmidt Ocean Institute. Selain babi laut, peneliti juga menemukan cold seeps (rembesan dingin) terdalam dan paling utara di Chile di kedalaman 2.836 meter.
Cold seeps adalah area di mana hidrokarbon seperti metana membentuk gelembung di sepanjang dasar laut. Semakin dalam orang menyelam, semakin sulit untuk menemukan cold seeps.
Semua bukti menunjukkan bahwa cold seeps tersebut adalah rembesan metana, sebuah fenomena yang terjadi di sepanjang zona subduksi di mana dua lempeng tektonik bertabrakan dan saling menekan satu sama lain. Metana dapat menjadi sumber daya bagus untuk hewan laut dalam seperti kerang, lobster, dan cacing tabung. Ini karena gas metana memberi makan bakteri yang menjadi makanannya.
ADVERTISEMENT
"Mikroba yang hidup di rembesan ini memiliki strategi luar biasa untuk menghasilkan makanan tanpa sinar Matahari," ujar Dr. Lauren Sayler, pemimpin ekspedisi dari Stockton University, New Jersey, sebagaimana dikutip IFL Science.
Cold seeps atau rembesan metana yang terdokumentasi di dasar laut selama Penyelaman 681. Foto: ROV SuBastian/Schmidt Ocean Institute
Sampai saat ini, masih banyak misteri yang belum terungkap di laut dalam. Penemuan hewan misterius di sana memberikan informasi penting kepada para peneliti untuk memahami bagaimana organisme bisa bertahan di kondisi sangat ekstrem.
“Kami masih mencoba mencari tahu bagaimana kehidupan dimulai di Bumi, dan lingkungan yang menyediakan energi kimia untuk kehidupan seperti ini mungkin memberikan petunjuk tentang keanekaragaman hayati di planet kita yang indah ini,” ujar Lauren.
Dia mengatakan, bakteri di laut dalam sangat penting karena sinar Matahari tidak dapat mencapai kedalaman, sehingga membuat makhluk ini sangat menarik bagi para ahli astrobiologi yang mencoba mencari tahu bagaimana kehidupan dapat berevolusi di habitat luar Bumi.
ADVERTISEMENT
“Palung Atacama adalah model yang ideal untuk menggambarkan kondisi planet Mars. Atacama telah memberi wawasan luas tentang bagaimana sebuah kehidupan mungkin bisa beradaptasi dengan permukaan Bumi yang semakin kering,” kata Dr. Amando Azua-Bustos dari Centro de Astrobiología (CAB, CSIC-INTA).
“Kami berharap informasi yang kami kumpulkan dari Palung Atacama, dengan bantuan dari Schmidt Ocean Institute, akan membantu kami dalam mencari tanda-tanda biologis jika kami akhirnya mempelajari lautan Enceladus dan Europa di Saturnus dan Jupiter, dunia perairan yang berpotensi mendukung kehidupan. ”
Dalam ekspedisi kali ini, sebanyak 70 spesimen berhasil dikumpulkan, beberapa di antaranya dianggap sebagai spesies baru bagi ilmu pengetahuan. Bahkan mungkin terdapat beberapa fosil hidup berupa brakiopoda, leptokiton, dan crinoid.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang paling menarik dari penemuan kali ini adalah penampakan babi laut, salah satu teripang teraneh di dunia. Mereka mengendus di dasar laut, menyaring potongan organik untuk dimakan. Babi laut ini hadir dalam berbagai macam warna, termasuk merah jambu atau dijuluki Babi Laut Barbie.