Makna di Balik Bisikan Induk Paus kepada Anaknya Menurut Riset

10 Oktober 2019 8:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi paus. Foto: listverse.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi paus. Foto: listverse.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dengan ukuran tubuh yang sangat besar, paus memang jarang dilirik untuk dimangsa oleh hewan lain. Namun spesies mamalia laut ini tetap rentan diburu predator. Yang menjadi target buruan hewan lain biasanya adalah anak-anak paus yang memiliki ukuran tubuh lebih kecil.
ADVERTISEMENT
Untuk melindungi anak-anak mereka dari incaran predator, induk paus kemudian bersiasat. Paus betina Atlantik, misalnya, dengan sengaja memelankan suaranya ketika berkomunikasi dengan anak-anak mereka.
Ilustrasi ikan paus. Foto: Shutter Stock
Bisikan induk paus ini, menurut sekelompok peneliti, bertujuan untuk mencegah pemangsa yang gemar “menguping”, demikian sebagaimana dilaporkan Phys.org.
Untuk mendapatkan kesimpulan tersebut, para peneliti itu melakukan riset dengan memanfaatkan mikrofon yang dilekatkan pada cangkir isap atau suction cup. Dengan alat tersebut, mereka mencoba meneliti pola suara paus yang kini populasinya di dunia hanya tinggal sekitar 500 ekor.
Para peneliti menemukan terdapat pola komunikasi yang berbeda antara paus muda, paus yang sedang hamil, ataupun pasangan induk paus dengan anaknya. Dibandingkan suara komunikasi paus muda dan paus hamil, suara komunikasi antara induk paus dan anaknya terdengar lebih pelan. Selain itu, mereka juga terdengar seperti membatasi panggilan jarak jauh antara satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Para induk paus ini menghindari suara yang keras dalam berkomunikasi. Mereka juga cenderung lebih tenang. Padahal, suara paus umumnya bisa terdengar dalam radius 1 kilometer. Namun, dalam keadaan mendesak, mereka terpaksa berbisik sehingga suaranya baru akan terdengar dalam jarak sekitar 100 meter.
“Sinyal amplitudo yang lebih rendah ini mampu meminimalkan risiko deteksi, namun masih memungkinkan bagi induk dan anak paus untuk berkomunikasi,” tulis para peneliti dalam laporan hasil riset mereka yang telah diterbitkan di jurnal Biology Letter sebagaimana dilansir Phys.org. “Ini juga memungkinkan agar para predator tidak menguping.”
Predator yang dimaksud adalah paus pemburu seperti paus orca. Binatang ini dianggap sangat bergantung pada suara yang dikeluarkan oleh mangsanya. Mereka akan memanfaatkan suara tersebut untuk menemukan mangsa di saat cahaya di lautan yang buruk tidak bisa diandalkan.
ADVERTISEMENT