Pertama Kalinya, Ada Induk Lumba-lumba yang Mengadopsi Anak Paus

4 Agustus 2019 16:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Lumba-lumba Foto: NOAA NMFS/ Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Lumba-lumba Foto: NOAA NMFS/ Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Untuk pertama kalinya, para ilmuwan mendokumentasikan kasus adanya induk lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncatus) yang mengadopsi anak paus kepala melon (Peponocephala electra). Dua binatang ini bukan hanya spesies yang berbeda, melainkan juga masuk ke dalam genus yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Hubungan dua spesies ini pertama kali teramati oleh para peneliti yang dipimpin oleh Kelompok Studi Mamalia Laut Polinesia Prancis di sekitar Atol Rangiora di lepas pantai Kepulauan Tuamotu pada Juni 2014. Laporan hasil studi terhadap kasus adopsi lintas spesies ini akhirnya dipublikasikan di jurnal Ethology pada 11 Desember 2018.
Awalnya, para ilmuwan mengira kedua spesies itu hanyalah seekor induk lumba-lumba hidung botol yang sedang bersama anak lelakinya yang masih remaja. Namun, hasil pengamatan yang lebih dekat mengungkapkan bahwa si anak memiliki hidung yang luar biasa tumpul. Jadi, si anak itu bukanlah spesies lumba-lumba hidung botol, melainkan paus kepala melon.
Kedua spesies itu terekam bersama pada 11 hari yang berbeda antara April dan Oktober 2015, kemudian pada 24 hari yang berbeda antara April 2016 dan Agustus 2017. Setelah itu, setelah lewat dari masa sapih, anak paus yang diadopsi itu kemudian “pergi dari sarangnya”.
ADVERTISEMENT
Meskipun sangat jarang teramati di alam liar, adopsi telah dilaporkan terjadi pada sejumlah mamalia. Sebelumnya, sekelompok peneliti melaporkan bahwa sekelompok beruk Barbar yang terancam punah mengadopsi seorang beruk Barbar remaja dari kelompok lain yang terluka.
Meski begitu, adopsi di antara spesies yang berbeda tidak umum terjadi. Bahkan lebih jarang lagi terjadi di antara genus yang berbeda, seperti pada kasus dua mamalia laut ini.
Ilustrasi paus. Foto: Wikipedia
Satu-satunya kejadian lain yang pernah terdokumentasikan secara ilmiah adalah ketika seekor marmoset (Callithrix jacchus) diadopsi oleh sekelompok monyet capuchin liar (Cebus libidinosus) pada tahun 2004. Namun, untuk dua genus lumba-lumba samudra yang berbeda, ini sangat jarang terjadi. .
"Sepengetahuan kami, kasus yang dilaporkan di sini adalah kasus unik yang terjadi pada mamalia liar," tulis para peneliti dalam laporan studi mereka, sebagaimana dilansir IFL Science.
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan belum mengetahui alasan mengapa si induk lumba-lumba hidung botol rela menggunakan energi dan sumber dayanya untuk membesarkan si anak paus kepala melon meskipun mereka memiliki hubungan genetik yang relatif sedikit.
Terkait pertanyaan ini, para peneliti mengajukan hipotesis bahwa hal itu adalah hasil dari "pengalaman dan kepribadian si induk lumba-lumba." Jika Anda lihat siluet gambar induk-anak beda spesies yang sempat terekam kamera para ilmuwan tersebut, si anak paus berkepala melon sebenarnya terlihat cukup mirip dengan lumba-lumba hidung botol, jika Anda mengabaikan ciri khas hidung keduanya.