Mana yang Lebih Baik, Tidur Selama 5 Jam atau 8 Jam Sehari?

19 Agustus 2019 17:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Tidur. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tidur. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Umumnya para dokter di seluruh dunia akan menyarankan agar orang-orang yang berusia 14 hingga 64 tahun tidur malam selama 7 hingga 8 jam setiap harinya. Jika dipukul rata, tidur yang berkualitas menurut anjuran para dokter adalah sekitar 8 jam setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Namun begitu, ada sebagian orang yang tetap bisa beraktivitas dengan normal dan baik meski mereka tidur hanya selama lima jam atau kurang setiap harinya. Salah satunya adalah Elon Musk.
Kehidupan Elon Musk sebagai pecandu kerja yang hanya tidur selama empat jam di malam hari, menarik untuk ditelisik. CEO SpaceX dan Tesla itu memang dikenal gila kerja dan tak memiliki banyak waktu untuk beristirahat.
Elon Musk, CEO Tesla. Foto: Joe Skipper/Reuters
Musk kerap diburu dengan deadline pekerjaan sehingga waktu tidurnya pun berkurang. Meski begitu, pria 48 tahun yang mengaku tidak mengonsumsi alkohol itu berhasil membuktikan dirinya tetap bisa produktif sebagai pemimpin dua perusahaan sekaligus.
Lantas apa benar tidur selama 5 jam tetap baik untuk kesehatan? Apakah dengan durasi tidur selama 5 jam seseorang sudah bisa dikatakan tidur cukup asalkan berkualitas alias lelap?
ADVERTISEMENT
Beberapa orang yang mendukung teori bahwa seseorang bisa tetap sehat meski tidur kurang dari 8 jam sehari merujuk hasil sebuah riset yang diterbitkan of University of California, San Diego pada 2010 lalu. Hasil riset itu menyatakan bahwa tidur malam selama 6,5 jam sehari bisa membantu seseorang untuk bisa hidup lebih lama.
Ilustrasi tidur Foto: Shutterstock
Penelitian tersebut sebenarnya merupakan kelanjutan dari riset yang pernah diterbitkan sebelumnya pada tahun 2004. Menurut hasil penelitian yang terbit pada 2004 tersebut, rahasia umur panjang diperoleh hanya dengan tidur yang cukup. Nah, cukup tidur yang dimaksud adalah tidur dengan durasi antara lima hingga delapan jam di malam hari. Namun karena dalam studi ini juga disebutkan bahwa durasi itu terlalu lama, akhirnya diambillah titik tengahnya yakni selama 6,5 jam.
ADVERTISEMENT
Dalam riset tersebut Daniel F. Kripke, profesor emeritus psikiatri dari University of California, dan timnya meninjau penelitian yang dilakukan antara tahun 1995 dan 1999. Penelitian tersebut berusaha membuktikan apakah durasi tidur bisa dikaitkan dengan panjang umur seseorang.
Para peneliti mengecek siapa saja partisipan dalam penelitian sebelumnya yang masih hidup. Hasilnya, tim periset berhasil menemukan 444 partisipan untuk dievaluasi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 86 wanita diketahui sudah meninggal.
Berdasarkan kuesioner kebiasaan tidur seseorang dari penelitian itu, diketahui bahwa seseorang yang tidur dengan durasi selama 6,5 jam hingga 7,5 jam per malam memperoleh kualitas hidup yang baik.
Beberapa waktu kemudian Kripke bersama timnya mengonfirmasi ulang hasil temuan itu. Hasil, ia menemukan ada beberapa twist atau hal yang mengejutkan.
ADVERTISEMENT