Manfaat Puasa Ramadhan Menurut Ahli: Bikin Sehat hingga Bahagia

14 April 2021 7:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang anak melaksanakan shalat tarawih pertama Ramadhan di Desa Kaliuling, Lumajang, Jawa Timur,  Senin (12/4/2021). Foto: Zabur Karuru/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anak melaksanakan shalat tarawih pertama Ramadhan di Desa Kaliuling, Lumajang, Jawa Timur, Senin (12/4/2021). Foto: Zabur Karuru/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Ramadhan tiba, jutaan umat muslim di seluruh dunia mulai menjalankan ibadah puasa, menahan haus dan lapar dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, dengan tujuan memperdalam ketakwaan kepada Allah.
ADVERTISEMENT
Sejak sekitar 1.400 tahun lalu, umat Islam telah diperintahkan untuk berpuasa di bulan Ramadhan. Sebelum umat Muslim, orang Yunani kuno juga sudah melakukan puasa demi kesehatan. Sekarang, banyak ahli yang juga menyarankan orang-orang untuk berpuasa agar merasakan manfaatnya bagi kesehatan fisik dan mental.
Sebelumnya para ahli telah melaporkan bahwa mengurangi asupan makanan di siang hari bisa membantu mengatasi beberapa masalah kesehatan. Di antaranya adalah kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan obesitas. Bahkan berpuasa juga bisa meningkatkan kesehatan mental dan kondisi tubuh.
Ahli gizi Claire Mahy mengatakan bahwa dengan tidak mengonsumsi makanan, tubuh kita bisa berkonsentrasi mengeluarkan racun dari tubuh. Selain itu, saluran pencernaan tubuh juga mendapat kesempatan beristirahat.
Ilustrasi puasa. Foto: Shutterstock.
Manfaat puasa juga diungkapkan oleh Dr Razeen Mahroof, ahli anestesi dari Oxford yang membantu National Health Service (NHS). Menurutnya, menjalankan puasa sangat bermanfaat bagi kesehatan jika dilakukan dengan benar.
ADVERTISEMENT
Saat tubuh kekurangan makanan, lemak mulai terbakar untuk menghasilkan energi. Ini bisa menyebabkan penurunan berat badan. Perubahan yang terjadi pada tubuh saat puasa tergantung pada lamanya puasa. Tubuh akan ada dalam keadaan puasa selama delapan jam atau lebih setelah sahur ketika usus selesai menyerap nutrisi dari makanan.
Dalam keadaan normal, glukosa tubuh yang disimpan di hati dan otot merupakan sumber energi utama tubuh. Selama puasa, simpanan glukosa ini digunakan pertama kali untuk menyediakan energi. Setelah glukosa habis, lemak menjadi sumber energi berikutnya bagi tubuh. Inilah kenapa puasa bisa menurunkan berat badan.
Karena puasa Ramadhan berlangsung dari fajar hingga senja, tubuh kembali mendapatkan asupan energi saat buka puasa. Ini memberikan transisi lembut dari penggunaan glukosa ke lemak sebagai sumber energi utama.
Ilustrasi puasa. Foto: Shutterstock.
“Penggunaan lemak untuk energi membantu menurunkan berat badan. Ini menjaga otot dan akhirnya mengurangi tingkat kolesterol. Selain itu, penurunan berat badan juga bisa mengendalikan diabetes yang lebih baik dan mengurangi tekanan darah,” kata Dr Mahroof.
ADVERTISEMENT
“Proses detoksifikasi juga terjadi karena racun yang tersimpan di dalam lemak tubuh akan larut dan dikeluarkan dari tubuh.”
Setelah beberapa hari berpuasa, kadar hormon tertentu muncul dalam darah (endorfin), membuat pikiran lebih tajam dan memberikan perasaan bahagia yang baik untuk kesehatan mental, kata Dr Mahroof.
Meski begitu, Dr Mahroof menekankan bahwa asupan makanan dan cairan yang seimbang sangat penting dalam menjalankan ibadah puasa. Menurutnya ginjal sangat efisien dalam menjaga air dan garam tubuh seperti natrium dan kalium. Tapi ini bisa hilang melalui keringat.
Untuk mencegah kerusakan otot, makanan harus mengandung energi cukup, seperti karbohidrat dan sedikit lemak. “Cara pola makan kamu selama puasa harus sama dengan cara makan kamu di luar Ramadhan. Kamu harus punya diet seimbang dengan proporsi karbohidrat, lemak, dan protein cukup,” katanya.
ADVERTISEMENT