Manusia 'Bagi Tugas' dengan Hiu dan Penyu untuk Pantau Laut

30 November 2019 15:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hiu dan penyelam. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hiu dan penyelam. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Tugas menjaga lautan, tak cuma dilakukan oleh manusia. Biota yang hidup di dalamnya seperti hiu, penyu, dan hewan laut jenis lainnya juga bisa diandalkan untuk ikut menjaganya.
ADVERTISEMENT
Spesies-spesies itu akan berbagi tugas dengan manusia. Mereka bakal ikut memantau lautan dengan mengirimkan informasi oseanografi lewat label atau sensor elektronik.
Biasanya, ribuan hewan laut hanya akan diberi label untuk kepentingan penelitian dan konservasi. Namun kali ini sedikit berbeda, peneliti ingin memanfaatkannya untuk melacak dampak perubahan iklim di lautan.
Selama ini, tugas untuk memantau lautan dilakukan dengan kapal penelitian, drone bawah laut, serta ribuan sensor yang sengaja dibiarkan mengambang terbawa arus. Perangkat-perangkat canggih tersebut ternyata tak cukup membuat peneliti merasa puas. Masih ada saja sampel lautan yang belum terjamah.
Penyu Foto: Pixabay
Nah, untuk mengisi celah ini, tercetuslah ide dari sekelompok peneliti asal University of Exeter, Inggris, untuk “bekerja sama” dengan hewan laut. Mereka berpikir, tugas yang menurut manusia sangat berat seperti menyelam di bawah es, berenang di laut dangkal atau bergerak melawan arus bisa didelegasikan kepada hewan-hewan laut. Tentu mudah bagi spesies mereka untuk melakukan tugas yang sudah menjadi perilaku alamiahnya.
ADVERTISEMENT
“Kami ingin menyoroti potensi besar dari sensor yang dibawa oleh hewan-hewan itu, tujunnya agar kami bisa memperoleh informasi tentang lautan,” ujar Dr. David March, pemimpin riset dari Pusat Ekologi dan Konservasi University of Exeter, sebagaimana diberitakan Phys.org.
“Kami bisa melihat ada 183 spesies termasuk tuna, hiu, pari, paus dan burung laut terbang dan daerah yang dikenal sebagai habitat mereka," sambungnya.
Sejauh ini, menurut March, timnya baru berhasil mengumpulkan lebih dari 1,5 juta sampel dari sensor yang terapung untuk mengidentifikasi daerah yang sampelnya kurang atau hanya 18,6 persen dari permukaan laut secara keseluruhan. Untuk itulah mereka membutuhkan sensor yang dipasang pada hewan-hewan laut.
Ilustrasi penyelam Foto: Pixabay
Contohnya pada anjing laut yang telah dipasangi sensor, mereka akan mengisi celah pemantauan di wilayah laut yang dilapisi es, sebab selama ini kawasan tersebut begitu sukar diakses oleh perangkat apa pun.
ADVERTISEMENT
Dari hasil studi ini, peneliti juga menemukan bahwa penyu atau hiu juga bisa melakukan tugas serupa, yakni melakukan pemantauan di wilayah-wilayah terpencil lainnya yang mendapat pengaruh besar dari iklim global.
Ke depannya, para peneliti berencana menggandeng ahli ekologi dan ahli kelautan untuk berkolaborasi dalam mengerjakan riset ini.
Soal pemanfaatan kemampuan alamiah hewan laut dalam penelitian yang telah diterbitkan di jurnal Global Change Biology ini, para peneliti berkomitmen akan tetap memprioritaskan kesejahteraan hewan-hewan tersebut.