Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Manusia dan Anjing Ternyata Sudah Bersahabat Sejak Ribuan Tahun Lalu
2 Maret 2018 9:39 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Makam berusia 14 ribu tahun di Jerman ini menunjukkan bagaimana manusia dan anjing ternyata sudah bersahabat sejak lama. Setelah dilakukan studi, makam itu terbukti tidak hanya mengubur manusia, tapi juga anjing peliharaannya.
ADVERTISEMENT
Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Archaeological Science , sekelompok pekerja menemukan sebuah situs makam kuno di Oberkassel, yang sekarang merupakan daerah pinggiran kota Bonn, Jerman, dan di dalamnya terdapat sisa-sisa jasad manusia bersama anjingnya.
Makam tersebut detailnya berisi jasad seorang pria, wanita, dan seekor anak anjing.
Saat dilakukan pemeriksaan oleh dokter hewan dan arkeolog dari Belanda, Luc Janssens, mereka menemukan bahwa anak anjing itu menderita canine distemper, penyakit yang menyerang perncernaan, pernapasan, dan saraf anjing.
Penyakit itulah yang membuat anjing tersebut tidak berumur panjang. Gejala dari penyakit ini meliputi demam, tidak mau makan, dehidrasi, lesu, diare, hingga muntah.
Janssens mengatakan, seharusnya anjing itu mati lebih cepat karena penyakitnya menular dan tidak bisa disembuhkan. Namun, ia hidup sembilan minggu lebih lama karena dirawat dengan baik oleh pemiliknya.
ADVERTISEMENT
"Saya beruntung karena saya adalah seorang dokter hewan dan arkeolog," kata Janssens seperti dikutip oleh National Geographic . "Arkeolog tidak selalu mencari bukti penyakit atau memikirkan masalah klinisnya, tapi sebagai dokter hewan, saya memiliki banyak pengalaman untuk mengetahui hal ini pada anjing."
Menurut penelitian tersebut, anak anjing itu meninggal di usia 28 minggu. Hal ini menujukkan kalau pemiliknya memang merawat anjing tersebut agar bsia hidup lebih lama.
"Distemper adalah penyakit mematikan, anjing yang terkena penyakit ini biasanya hanya berusia antara 19 sampai 23 minggu," kata Liane Giemsch, kolega Janssens.
"Anjing ini mungkin bisa hidup lebih lama berkat perawatan dari pemiliknya."