Manusia Ternyata Mahir Mancing Hiu Sejak 6.000 Tahun Lalu, Ini Buktinya

2 April 2023 14:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kail pancing berusia 6.000 tahun lalu.  Foto: Emil Aladjem/Israel Antiquities Authority
zoom-in-whitePerbesar
Kail pancing berusia 6.000 tahun lalu. Foto: Emil Aladjem/Israel Antiquities Authority
ADVERTISEMENT
Hiu ternyata telah menjadi menu makanan utama bagi penduduk kuno Levant, berkat penemuan kail tembaga besar yang diduga digunakan untuk memancing ikan-ikan besar. Kini para ilmuwan menjabarkan lebih detail bagaimana orang-orang Levant hidup, termasuk berburu makanan selama Zaman Tembaga.
ADVERTISEMENT
Kail besar tersebut diperkirakan berusia 6.000 tahun. Awalnya ditemukan selama penggalian oleh Israel Antiquity Authority di kota Ashkelon pada 2018. Itu menjadi salah satu kail tembaga tertua yang pernah ditemukan.
“Temuan unik ini memiliki panjang 6,5 centimeter dan lebar 4 centimeter, ukurannya yang besar membuatnya cocok untuk berburu hiu sepanjang 2 hingga 3 meter atau ikan tuna besar,” jelas Dr. Yael Abadi-Reiss, co-director penggalian ini, sebagaimana dikutip IFL Science. "Kail ikan kuno yang ditemukan sebelumnya terbuat dari tulang dan jauh lebih kecil dari yang ini."
Adapun kail ikan tertua yang pernah ditemukan berusia 23.000 tahun, digali di sebuah gua di pulau Jepang Okinawa, tapi panjangnya cuma sekitar satu centimeter dan kail terbuat dari cangkang kerang laut. Kail kecil ini kemungkinan digunakan manusia purba untuk memancing ikan-ikan kecil. Tidak seperti kail tembaga yang memiliki ukuran lebih besar sehingga memungkinkan pemancing menangkap ikan lebih besar.
ADVERTISEMENT
“Penggunaan tembaga dimulai pada periode Chalcolithic dan menarik untuk mengetahui bahwa inovasi teknologi ini diterapkan pada zaman kuno untuk produksi kail bagi nelayan di sepanjang pantai Mediterania,” kata Abadi-Reiss.
Di Levant –yang mencakup sebagian besar wilayah yang saat ini dikenal sebagai Timur Tengah– periode Chalcolithic dimulai sekitar 6.500 tahun yang lalu dan berlangsung kira-kira selama satu milenium. Dikenal sebagai Zaman Tembaga, dalam periode prasejarah ini muncul metalurgi tembaga dan praktik kepercayaan agama baru.
Wilayah di sekitar Ashkelon menjadi pusat pedesaan yang berkembang saat ini, dengan ekonomi lokal bertumpu pada pertanian tradisional seperti bercocok tanam gandum dan menggembala ternak.
Sebelumnya, arkeolog juga pernah menemukan tulang hewan, sisa makanan hangus, tembikar, dan peralatan batu di Ashkelon. Ini membantu mereka menjabarkan gaya hidup dan kebiasaan makan penduduk Chalcolithic di kawasan tersebut. Namun, penemuan kail tembaga besar menambah khazanah baru kehidupan manusia Zaman Tembaga di Ashkelon, di mana mereka ternyata pergi berlayar untuk mencari ikan.
ADVERTISEMENT