Mars Ternyata Punya Air Tanah Tersembunyi, Bukti Tanda Kehidupan Makin Kuat

15 Agustus 2024 8:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Planet Mars. Foto: Jurik Peter/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Planet Mars. Foto: Jurik Peter/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sekelompok peneliti menemukan air dalam jumlah besar di Mars. Cairan ini terperangkap jauh di dalam kerak luar Planet Merah.
ADVERTISEMENT
Penemuan air terungkap dari hasil analisis data yang dikumpulkan oleh pendarat InSight milik NASA, yang tiba di Mars pada 2018 lalu. Risetnya sudah terbit di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences per 12 Agustus 2024.
Mars memang punya air beku pada lapisan es abadi (permafrost) di kutub planet, dan uap pernah ditemukan di atmosfernya. Namun penemuan terbaru air tanah cair ini menjadi yang pertama kali.
Ilustrasi robotpendarat Mars, InSight, milik NASA. Foto: NASA
InSight datang ke Mars membawa seismometer untuk merekam getaran atau gempa bawah tanah selama empat tahun, dari 2018 hingga 2022. Wahana ini mencatat lebih dari 1.319 gempa di Planet Merah.
Data tersebut diteliti dan ditemukan sinyal seismik yang diduga air. Hasil analisis juga mengungkap air dalam jumlah besar itu terperangkap di dalam bebatuan sekitar 11,5 hingga 20 km di bawah permukaan Mars.
ADVERTISEMENT
"Perkiraan kami mengenai jumlah air cair lebih banyak daripada volume air yang diperkirakan mengisi kemungkinan samudra Mars purba," kata Wright, dikutip dari The Guardian.
Wright menambahkan, jika pengukuran di lokasi pendarat InSight mewakili seluruh planet, jumlah air yang terperangkap dalam retakan batu akan memenuhi lautan sedalam 1 sampai 2 km di Mars.
Planet Mars. Foto: Elena11/Shutterstock
Penemuan air di bawah permukaan Mars semakin menguatkan dugaan para ilmuwan yang meyakini Planet Merah pernah punya danau, sungai, dan bahkan laut sekitar lebih dari 3 miliar tahun yang lalu.
Riset ini bisa menjadi jawaban lanjutan untuk pertanyaan, 'Ke mana air di Mars pergi?' Sebelumnya, peneliti memperkirakan air di Mars menghilang ketika planet kehilangan atmosfernya.
"Di Bumi, air tanah merembes dari permukaan, dan kami menduga proses ini terjadi juga di Mars," ujarnya. "Peresapan ini pasti terjadi pada masa ketika kerak atas (Mars) lebih hangat daripada saat ini."
ADVERTISEMENT
Studi Wright dan timnya ini juga dapat menjadi landasan untuk target penelitian selanjutnya yang ditunggu banyak orang: Pencarian bukti kehidupan di Mars.