'Mata di Pantat' Selamatkan Sapi Ternak dari Serangan Predator

10 Agustus 2020 9:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lukisan mata di pantat sapi di Botswana. Foto: Ben Yexley
zoom-in-whitePerbesar
Lukisan mata di pantat sapi di Botswana. Foto: Ben Yexley
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Para peneliti menemukan cara baru melindungi sapi ternak di Botswana, Afrika, dari serangan hewan buas macam singa, macan tutul, hingga hiena. Caranya, dengan melukis sepasang mata palsu di pantat sapi.
ADVERTISEMENT
Melukis mata di pantat sapi dinilai telah mencegah serangan predator pada sapi di Botswana, menurut para peneliti dari University of New South Wales (UNSW).
Pada mulanya, para peneliti mencari sebuah cara yang bisa menipu predator pada hewan ternak. Dalam studi ini, peneliti membuat seakan hewan ternak melihat predator yang sedang memangsa, dan dengan demikian, diharapkan predator mengurungkan niat memangsa karena mengira hewan ternak telah melihatnya sedang menguntit.
Banyak kucing besar yang merupakan predator penyergap. Ini berarti, mereka mengandalkan cara mengintai mangsanya dan mempertahankan unsur kejutan sebelum akhirnya memutuskan untuk menyergap.
Pada akhirnya, melukis mata palsu di pantat sapi bisa membuat para kucing besar meninggalkan upaya perburuan. Teknik sederhana dan hemat biaya ini direkomendasikan untuk diterapkan peternakan sapi di Botswana. Penelitian ini telah diterbitkan di jurnal Nature Communications Biology.
ADVERTISEMENT
"Kami menguji apakah kami dapat meretas tanggapan ini untuk mengurangi kerugian ternak atas serangan singa dan macan tutul di wilayah Delta Okavango di Botswana," kata para peneliti.
Lukisan mata di pantat sapi di Botswana. Foto: Ben Yexley
Singa merupakan predator yang bertanggung jawab atas sebagian besar serangan terhadap ternak di sana. Selama penelitian, singa telah membunuh 18 sapi, macan tutul membunuh satu, dan hyena membunuh tiga.
Dalam penelitian, kelompok peneliti UNSW melukis mata palsu di bokong sapi pada 14 kawanan berbeda yang pernah mengalami serangan singa. Sepertiga dari setiap kawanan ini dilukis mata palsu di pantat.
Para peneliti menemukan, sapi yang dilukis mata dalam jumlah banyak, lebih mungkin untuk bertahan hidup. Faktanya, sapi yang pantatnya dilukis empat mata palsu yang mati diburu dalam penelitian selama empat tahun.
ADVERTISEMENT
“Sapi yang ditandai dengan mata palsu secara signifikan lebih mungkin untuk bertahan hidup daripada sapi yang tidak ditandai dari kawanan yang sama," tulis para peneliti dalam riset.
Menurut catatan Badan Statistik Botswana, tercatat populasi di negara itu telah turun dari 2,5 juta pada 200 menjadi 1,7 juta pada 2015.
Bentang alam di Botswana termasuk Delta Okavango yang subur, merupakan rumah bagi singa, macan tutul, hingga hyena, cheetah, dan anjing liar Afrika. Di sisi lain, banyak warga Botswana yang menggantungkan hidupnya dari pertanian dan peternakan.
Para peneliti UNSW telah menuliskan temuan dan metode mereka ke dalam panduan praktis berbahasa Inggris dan Setswana. Harapannya, lebih banyak peternak yang menggunakan ini sebagai metode untuk melindungi ternak.
ADVERTISEMENT