Mayat Beranak dalam Kubur dan Penemuan Arkeologi Terunik Lain di 2018

2 Januari 2019 21:04 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bukti kejadian 'beranak dalam kubur' (Foto: Pasini et al./World Neurosurgery)
zoom-in-whitePerbesar
Bukti kejadian 'beranak dalam kubur' (Foto: Pasini et al./World Neurosurgery)
ADVERTISEMENT
Sepanjang 2018 sejumlah peneliti dari seluruh dunia telah mendapatkan berbagai penemuan arkeologi unik yang mungkin tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Ada penemuan di Indonesia, banyak juga penemuan di negara-negara lain.
ADVERTISEMENT
Menyambut tahun baru 2019 ini, kumparanSAINS merangkum sejumlah penemuan arkeologi unik yang sempat meramaikan tahun 2018 kita. Berikut penemuan-penemuan arkeologi unik di sepanjang tahun 2018.
1. Mayat Beranak dalam Kubur
Tulang-tulang bukti kejadian 'beranak dalam kubur' (Foto: Pasini et al./World Neurosurgery)
zoom-in-whitePerbesar
Tulang-tulang bukti kejadian 'beranak dalam kubur' (Foto: Pasini et al./World Neurosurgery)
Pada Maret 2018, publik dunia dikejutkan oleh penemuan mayat beranak dalam kubur. Para peneliti dari University of Ferrara dan University of Bologna di Italia menemukan sisa-sisa kejadian beranak dalam kubur atau post-mortem foetal extrusion ini di sebuah makam batu kuno di Bologna, berupa kerangka mayat seorang perempuan dan kerangka janinnya.
Hal yang membuat para peneliti meyakini kejadian beranak dalam kubur terjadi adalah bagaimana sisa-sisa kerangka si janin ditemukan. Bagian kepala dan perut si janin ditemukan dekat dengan bagian paha si ibu, sementara bagian kaki si janin berada di dalam rongga pelvis ibunya.
ADVERTISEMENT
Hal itu membuatnya seperti telah dilahirkan "sebagian" dan membuat peneliti menyimpulkannya sebagai kejadian post-mortem foetal extrusion. Kejadian ini bisa terjadi karena adanya proses pembusukan tubuh wanita setelah meninggal.
Menurut para peneliti, gas yang tubuh hasilkan saat terjadinya pembusukan memaksa janin untuk keluar dari tubuh ibunya. Dan temuan pada peneliti ini telah dipublikasikan di jurnal World Neurosurgery.
2. Mayat Paling ‘Sial’ di Pompeii
Tulang Belulang Manusia Tersial di Pompeii (Foto: Parco Acheologico)
zoom-in-whitePerbesar
Tulang Belulang Manusia Tersial di Pompeii (Foto: Parco Acheologico)
Pada Mei 2018 ada kabar mengejutkan soal temuan para arkeolog dari Parco Archeologico. Mereka menemukan menemukan sekitar 1.500 sisa-sisa korban dari letusan dahsyat Gunung Vesuvius di Italia yang menghancurkan kota Pompeii dan Herculaneum.
Salah satu tulang-belulang yang ditemukan adalah milik seorang pria paling sial di Pompeii. Pemilik tulang belulang ini disebut sebagai pria paling sial karena dari tulang belulang pria tersebut, para arkeolog mengambil kesimpulan bahwa bagian kepala si pria dihantam oleh sebongkah batu saat berusaha kabur dari erupsi gunung yang terjadi pada tahun 79 Masehi itu.
ADVERTISEMENT
3. Sarkofagus Hitam Jumbo Berisi 3 Tengkorak
Sarkofagus hitam misterius (Foto: Egypt Ministry of Antiquities)
zoom-in-whitePerbesar
Sarkofagus hitam misterius (Foto: Egypt Ministry of Antiquities)
Pada Juli 2018 ada kabar mengejutkan soal penemuan sarkofagus hitam tersebut ditemukan di kota Alexandria yang terletak di pantai utara Mesir. Salah satu hal yang membuat para ahli takjub terhadap temuan ini adalah ukuran jumbo dari peti mati tersebut.
Terbuat dari granit hitam dan memiliki tinggi 185 sentimeter, panjang 265 sentimeter, serta lebar 165 sentimeter, sarkofagus tersebut menjadi yang terbesar yang pernah ditemukan di Alexandria.
Setelah dibuka pada 19 Juli 2018, sarkofagus raksasa tersebut ternyata berisi air got yang berbau tidak sedap. Diduga air tersebut berasal dari lingkungan sekitar yang merembes masuk ke dalam sarkofagus.
Namun bukan hanya berisi air got, di dalam sarkofagus itu juga terdapat tiga buah tengkorak. Ketiga tengkorak tersebut saat ini sedang diperiksa. Sedikitnya yang sudah diketahui, salah satu tengkorak tersebut memiliki bekas luka yang disebabkan oleh serangan dari anak panah.
ADVERTISEMENT
4. Lukisan Kuno Manusia Bersetubuh dengan Angsa
Lukisan erotis yang baru ditemukan di Pompeii (Foto: Cesare Abbate/Pompeii Sites)
zoom-in-whitePerbesar
Lukisan erotis yang baru ditemukan di Pompeii (Foto: Cesare Abbate/Pompeii Sites)
Pada November 2018, sebuah kabar unik lain muncul dari Pompeii. Sebuah lukisan erotis ditemukan di dinding sebuah kamar tidur di sebuah rumah di kota itu.
Lukisan bertajuk "Leda and the Swan" ini menggambarkan kisah cinta tersohor dalam mitologi Yunani dan Romawi antara Ratu Sparta Leda dengan seekor angsa.
Dalam kisah di mitologi Yunani, angsa tersebut adalah penjelmaan dari Dewa Yunani, Zeus (atau dikenal sebagai Jupiter bila dalam mitologi Romawi). Jadi dikisahkan bahwa Zeus, dalam bentuk angsa, dilindungi oleh Leda dari serangan seekor burung rajawali.
Kemudian Zeus pun mulai menggoda Leda, yang sebenarnya telah menikah dengan Raja Sparta Tyndareus. Di malam yang sama ia digoda oleh Zeus, Leda juga berhubungan dengan suaminya sendiri.
ADVERTISEMENT
5. Harta Karun Emas yang Ungkap Kebrutalan Pasukan Salib
Harta karun emas yang ditemukan di Israel (Foto: Yaniv Berman, courtesy of the Caesarea Development Corporation)
zoom-in-whitePerbesar
Harta karun emas yang ditemukan di Israel (Foto: Yaniv Berman, courtesy of the Caesarea Development Corporation)
Pada Desember 2018, para arkeolog di Israel dikabarkan telah menemukan harta karun emas di kota kuno Caesarea Maritima. Menurut pernyataan otoritas barang antik Israel atau Israel Antiquities Authority (IAA), harta karun yang ditemukan itu adalah berupa 24 koin emas dan satu anting emas.
"Koin-koin yang ditemukan kemungkinan berasal dari akhir abad ke-11. Jadi sangat mungkin untuk menghubungkan harta karun ini dengan kejadian penaklukan kota ini saat Perang Salib di tahun 1101," jelas para arkeolog.
"Temuan harta karun ini merupakan saksi bisu dari salah satu kejadian paling dramatis di sejarah Caesarea, yaitu penaklukan brutal kota ini oleh para Pasukan Salib,” tegas mereka.
ADVERTISEMENT
6. Fosil Stegodon Raksasa di Majalengka
Proses pengangkatan fosil gading Stegodon di Majalengka (Foto: Dok. Tim peneliti ITB)
zoom-in-whitePerbesar
Proses pengangkatan fosil gading Stegodon di Majalengka (Foto: Dok. Tim peneliti ITB)
Pada Desember 2018 ada kabar mengejutkan dari tim peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berhasil menemukan fosil raksasa berupa sepasang gading Stegodon atau gajah purba di Majalengka, Jawa Barat. Fosil hewan yang diperkirakan berusia sekitar 1,5 juta tahun lalu ini merupakan fosil terbesar yang berhasil ditemukan dan diekskavasi di Indonesia sepanjang tahun 2018.
Fosil gading ini memiliki panjang lurus dari ujung ke ujung 3,3 meter. Sedangkan panjang lengkungnya adalah 3,6 meter.
Menurut peneliti, Stegodon ini berjenis kelamin jantan yang memiliki tinggi tubuh lebih dari 3 meter. Selain itu, gading ini termasuk gading milik Stegodon dewasa dan bahkan sudah sangat tua. Hal itu terlihat dari ujung gading yang sudah aus atau berbentuk pipih.
ADVERTISEMENT
Dilihat dari posisi sepasang gading ini saat ditemukan, ada kemungkinan Stegodon ini mati karena terperosok.
7. Kuil Kuno Tersembunyi di Bawah Situs Gunung Padang
Situs Megalitikum Gunung Padang (Foto: Instagram @mhusni.maulana)
zoom-in-whitePerbesar
Situs Megalitikum Gunung Padang (Foto: Instagram @mhusni.maulana)
Pada Desember 2018 publik nasional juga dikejutkan oleh temuan peneliti soal Situs Megalitikum Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat. Situs berbentuk mirip piramida ini diduga kuat merupakan sisa dari struktur sebuah kuil kuno yang tersembunyi di bawahnya.
Bukti atas dugaan ini dipaparkan oleh para peneliti pada acara tahunan American Geophysical Union (AGU) 2018 di Washington, D.C., ibu kota Amerika Serikat. Danny Hilman dan tim yang meneliti situs ini menggunakan banyak teknik, seperti tomografi sinar x dan survei radar penembus tanah, untuk mengintip keberadaan kuil kuno itu.
ADVERTISEMENT
Dari hasil penelitian ini, mereka berhasil menemukan beberapa lapisan dari sebuah struktur cukup besar yang mereka yakni sebagai kuil. Luasnya sekitar 150 ribu meter persegi dan telah ditutupi tanah selama ribuan tahun.