Medan Magnet Kutub Utara Terus Bergeser, Apa Dampaknya pada Bumi?

19 Mei 2020 13:34 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi medan magnet. Foto: Hans via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi medan magnet. Foto: Hans via Pixabay
ADVERTISEMENT
Jauh di dasar Bumi, terdapat medan magnet raksasa yang terus bergerak bak ombak di lautan. Selama beberapa dekade terakhir, medan magnet bergeser dari Kutub Utara menuju garis pantai Siberia di Rusia. Selama itu pula fenomena ini menjadi misteri. Dan kini, kita mungkin satu langkah lebih dekat untuk memahami apa yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ilmuwan di University of Leeds, pergeseran medan magnet terjadi karena ada dua gumpalan raksasa di dalam dasar tanah yang saling tarik menarik. Gumpalan-gumpalan itu mengalami perubahan bentuk dan intensitas magnet.
Medan magnet Kutub Utara di Kanada cenderung melemah, sedangkan gumpalan di bawah Siberia sedikit meningkat. “Perubahan ini menyebabkan kutub magnet utara bergerak menuju Siberia,” tulis peneliti, seperti dikutip Live Science.
Peta pergerakan medan magnet Kutub Utaran selama kurun waktu 20 tahun terakhir. Foto: Nature Geoscience/Livermore PW
“Kami belum pernah melihat hal yang seperti ini sebelumnya,” ujar Phil Livermore, seorang profesor geofisika di University of Leeds, Inggris, yang merupakan ketua penelitian.
Medan magnet Kutub Utara pertama kali ditemukan di wilayah Nunavut, Kanada Utara, pada tahun 1831. Setelah itu, para peneliti menemukan fakta bahwa medan magnet Kutub Utara mengalami pergeseran yang cukup intens, meski dengan jarak yang tidak terlalu jauh.
ADVERTISEMENT
Dari tahun 1990 hingga 2005, pergeseran medan magnet Kutub Utara semakin meningkat dan bergerak lebih jauh dari titik semula, dengan jarak mencapai 15 kilometer. Dalam waktu satu tahun, pergerakannya bertambah menjadi 37 kilometer. Pada Oktober 2017, medan magnet Kutub Utara sudah memasuki belahan Bumi timur, melintas dalam jarak 390 kilometer dari titik utama di Kutub Utara, Kanada.
com-Navigasi di smartphone. Foto: Shutterstock
Medan magnet Kutub Utara lalu mulai bergerak ke selatan. Perubahannya begitu cepat hingga pada 2019, ahli geologi dipaksa menerbitkan World Magnetic Model (WMM) baru setahun lebih awal dari jadwal. WMM sendiri adalah sebuah peta yang menginformasikan segala sesuatu mulai dari navigasi pesawat hingga GPS di smartphone.
Livermore yakin, gumpalan-gumpalan itulah yang membuat medan magnet Kutub Utara meninggalkan Rusia dan menuju Siberia. Adapun dampak dari perubahan medan magnet akan sangat berpengaruh pada sejumlah aktivitas manusia di Bumi, salah satunya berkaitan dengan urusan navigasi di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Beberapa sektor yang akan terkena dampaknya adalah militer, terutama navigasi bawah laut atau udara, kemudian pesawat komersial, operasi pencarian, penyelamatan, dan proyek lain yang mengelilingi Kutub Utara.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.