Melihat Indahnya Jupiter Bercahaya yang Dijepret Teleskop NASA

24 Agustus 2022 7:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bintik Merah Besar Jupiter menonjol dengan terang dalam gambar hasil tangkapan teleskop luar angkasa James Webb. Foto: NASA/ESA/CSA
zoom-in-whitePerbesar
Bintik Merah Besar Jupiter menonjol dengan terang dalam gambar hasil tangkapan teleskop luar angkasa James Webb. Foto: NASA/ESA/CSA
ADVERTISEMENT
Teleskop luar angkasa James Webb berhasil menangkap foto luar biasa dari planet Jupiter. Foto yang dijepret NASA pada Juli 2022 itu memperlihatkan bagaimana Jupiter mengeluarkan cahaya di utara dan selatan.
ADVERTISEMENT
Bintik Merah Besar (Great Red Spot) Jupiter yang merupakan badai raksasa terlihat menonjol di samping badai kecil yang tak terhitung jumlahnya. Bintik Merah Raksasa diperkirakan memiliki ukuran 15.771 kilometer. Itu cukup untuk menelan Bumi.
Badai super terus menyusut sejak terpantau pada 1930 menggunakan teleskopik. Sampai saat ini, menyusut badai di Jupiter masih menjadi misteri. Di satu gambar lain terlihat samar ada cincin yang mengelilingi planet, serta dua bulan kecil dengan latar belakang galaksi yang berkilauan.
“Kami belum pernah melihat Jupiter seperti ini. Semuanya sangat luar biasa,” ujar astronom planet dari University of California, Berkeley, Imke de Pater, sebagaimana dikutip The Guardian. “Kami tak menduga (foto yang dihasilkan) bisa sebagus ini, jujur ​​saja.”
ADVERTISEMENT
Penampakan Jupiter hasil dari tangkapan teleskop luar angkasa James Webb. Foto: NASA/AP
Selain punya badai raksasa, Jupiter juga memiliki aurora yang paling kuat di tata surya. Aurora ini disebabkan oleh beberapa jenis proses percepatan turbulen yang belum dipahami dengan baik.
Dalam foto, tampak pula aurora yang bercahaya di bagian kutub utara dan selatan Jupiter. Aurora di Jupiter diketahui memiliki sifat yang berbeda dengan aurora di Bumi. Baik di Bumi maupun di Jupiter, aurora terbentuk ketika partikel bermuatan seperti elektron berputar ke bawah garis medan magnet planet, memasuki atmosfer dan menciptakan cahaya.
Di Bumi, aurora yang paling kuat disebabkan oleh badai matahari, yang terjadi ketika partikel berenergi tinggi dikeluarkan dari hujan matahari di planet Bumi. Saat partikel ini masuk ke atmosfer, mereka berinteraksi dengan gas dan membuat langit bersinar merah, hijau, dan biru di kutub.
ADVERTISEMENT
Di Jupiter, aurora terbentuk oleh partikel yang sebagian besar dikeluarkan dari Io, bulannya Jupiter. Gunung berapi Io memancarkan sejumlah besar belerang dan oksigen ke luar angkasa, memuat medan magnet Jupiter dengan partikel.
Pada kedua planet, elektron melaju sepanjang garis medan magnet oleh arus listrik. Di Bumi, angin matahari adalah sumber listrik, melepaskan elektron hingga 30.000 volt. Sementara di Jupiter, rotasi supercepat planet yang bertindak sebagai generator listrik raksasa, sehingga para astronom memperkirakan elektron juga akan ditembak dengan voltase sangat tinggi di Jupiter.