Melihat Pertarungan Tikus vs Tawon Pembunuh yang Teror Amerika Serikat

12 Mei 2020 15:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tawon Eropa atau Vespa crabro. Foto: wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Tawon Eropa atau Vespa crabro. Foto: wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Saat ini Amerika Serikat sedang diteror dua makhluk yang mengerikan: virus corona dan tawon pembunuh. Kemunculan tawon pembunuh di tengah pandemi virus SARS-CoV-2 menambah kepanikan masyarakat AS, apalagi mereka yang tinggal di negara bagian Washington.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini sebuah rekaman video pertarungan tawon pembunuh dengan seekor tikus beredar di media sosial Twitter. Dalam cuplikan video tersebut, tampak tawon pembunuh yang punya nama resmi Tawon Eropa atau Vespa crabro mengejar seekor tikus, menangkapnya, lalu menyuntikkan sengatan secara bertubi-tubi. Tikus itu tampak kesakitan dan mencoba melepaskan cengkeraman tawon. Namun si tawon terus menyerang hingga tikus terkapar tak berdaya.
Rekaman itu dibagikan pada Minggu (4/5) di akun Welcome to Nature, namun kini postingan tersebut telah dihapus. Di akun Twitter Nature is Metal, video tawon menyerang tikus telah diunggah beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada 18 Februari 2020. Adapun video menyebar tak lama setelah ada laporan kemunculan tawon pembunuh di AS.
ADVERTISEMENT
“Tawon Eropa pada dasarnya adalah hewan karnivora. Sementara lawannya adalah tikus muda. Bisanya tikus tidak keluar pada siang hari, dan ketika mereka keluar jelas itu menjadi peluang bagi tawon melihat makanan besar ada di sana,” ujar Dave Goulson, Profesor Biologi di University of Sussex, Inggris, seperti dikutip Newsweek.
“Tikus tampaknya terluka dengan beberapa cara. Tawon membunuhnya sehingga mereka bisa memakannya. Perlu diketahui, mereka biasanya tidak menyerang mamalia.”
Menurut Goulson, pertarungan antara tawon Eropa dengan tikus merupakan momen yang sangat jarang terjadi. Bagaimanapun, tawon pembunuh adalah makhluk yang aktif di siang hari, sementara tikus biasanya aktif di malam hari. Kendati begitu, tawon Eropa memang dikenal sebagai serangga yang sering memangsa hewan dengan ukuran jauh lebih besar dari tubuhnya.
Kerumunan tawon Vespa mandarinia. Foto: commons.wikimedia.org
Tawon Eropa bukanlah spesies asli Amerika Serikat. Mereka pertama kali dilaporkan di AS pada 1840 di New York. Menyebar ke AS bagian timur dan tengah, kemudian menjadi hewan invasif di AS bagian barat ke Dakota menuju selatan Florida.
ADVERTISEMENT
Tawon Eropa bukan satu-satunya spesies tawon pembunuh yang meneror AS. Beberapa hari yang lalu, tawon raksasa Asia atau Vespa mandarinia kembali muncul di negara bagian Washington, Amerika Utara. Mereka diduga bangkit kembali setelah melakukan hibernasi hingga April 2020.
Menurut Departemen Pertanian Negara Bagian Washington (WSDA), tawon Raksasa Asia pertama kali muncul di negara bagian Washington, Amerika Serikat, beberapa bulan lalu tepatnya pada Desember 2019. Mereka juga dikonfirmasi ada di beberapa wilayah seperti Blaine, perbatasan Kanada-AS, dan British Columbia.
Sarang tawon yang ditemukan di Alabama, Amerika Serikat. Foto: Alabama Cooperative Extension System
Tawon raksasa Asia diperkirakan memiliki ukuran dengan panjang sekitar 4 hingga 5 centimeter. Itu menjadikannya sebagai tawon terbesar di dunia. Mereka dapat dikenali lewat kepalanya yang besar berwarna oranye, mata menonjol, serta perut bergaris hitam dan kuning. Spesies ini membentuk koloni di dalam tanah. Sengatannya sangat beracun, bisa melumpuhkan korban hanya dalam hitungan menit.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dialami Conrad Berube, seorang peternak di AS yang pernah merasakan sensasi digigit tawon raksasa Asia.
Disengat raksasa Asia terasa seperti memasukkan paku payung merah panas secara paksa ke dalam dagingmu,” ujar Berube, kepada The New York Time.
Sementara menurut laporan BBC, tawon Vespa mandarinia telah membunuh setidaknya 41 orang dan melukai 1.600 orang di provinsi Shaanxi, China, antara Juli hingga Oktober tahun 2013. Peristiwa itu menjadi musim lebah terburuk di wilayah tersebut. Sementara CDC mengatakan bahwa tawon pembunuh bertanggung jawab atas 62 kematian di AS setiap tahunnya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT