Melihat Potret Paling Detail Asteroid Aneh Berbentuk Tulang Anjing

13 September 2021 11:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asteroid Cleopatra. Foto: ESO/Vernazza, Marchis et al./Algoritma MISTRAL
zoom-in-whitePerbesar
Asteroid Cleopatra. Foto: ESO/Vernazza, Marchis et al./Algoritma MISTRAL
ADVERTISEMENT
Dari sekian banyak asteroid yang ada di luar angkasa, asteroid Cleopatra mungkin yang paling aneh karena bentuknya menyerupai tulang anjing. Dan kini para peneliti berhasil mengambil citra terbaik dari asteroid tersebut.
ADVERTISEMENT
Cleopatra berada di sabuk Asteroid antara Mars dan Jupiter, terdiri dari dua lobus dihubungkan oleh leher panjang--morfologi yang membuatnya dapat julukan “asteroid tulang anjing”.
Batu luar angkasa yang tampak aneh ini bahkan punya dua bulan kecil, yakni AlexHelios dan CleoSelene, nama itu diambil berdasarkan anak Firaun Mesir kuno yang terkenal, Cleopatra.
“Kami telah mengetahui tentang keanehan luar angkasa yang luar biasa selama sekitar dua dekade, tetapi para ilmuwan kini berhasil memperoleh gambar paling yang pernah kami lihat. Ini membantu kami mengetahui bagaimana Cleopatra terbentuk, dan hasilnya menunjukkan bahwa bulan-bulan lahir dari materi Cleopatra sendiri,” kata Franck Marchis, astronom dari SETI Institute dan Laboratoire d’Astrophysique de Marseille di Prancis.
“Cleopatra benar-benar benda unik di Tata Surya kita. Ilmu pengetahuan membuat banyak kemajuan berkat studi tentang outlier aneh. Saya pikir Cleopatra adalah salah satunya dan memahami sistem asteroid ganda yang kompleks ini dapat membantu kita mempelajari lebih lanjut tentang tata surya.”
ADVERTISEMENT
Asteroid Cleopatra yang mirip dengan tulang anjing dengan dua bulan di dekatnya. ESO/Vernazza, Marchis et al./Algoritma MISTRAL Foto: ESO/Vernazza, Marchis et al./Algoritma MISTRAL
Dalam dua penelitian yang diterbitkan di Astronomy & Astrophysics, para astronom menggunakan gambar Cleopatra untuk mendapatkan batasan pengukuran yang lebih akurat, mengembangkannya menjadi model 3D baru dan mendefinisikan orbit AlexHelios dan CleoSelene secara lebih akurat.
Penelitian itu dilakukan menggunakan pengamatan instrumen SPHERE yang terpasang pada European Southern Observatory’s Very Large Telescope di Chili. Berkat teleskop tersebut, para peneliti dapat memperoleh gambar dari sudut yang berbeda.
Dari sini, mereka juga dapat menentukan panjang Cleopatra, sekitar 270 kilometer, di mana salah satu halternya punya ukuran lebih besar dari yang lain dan keduanya dihubungkan oleh leher yang relatif tebal. Dimensi yang baru dijelaskan ini memungkinkan para peneliti untuk menghitung volume Cleopatra.
Sementara itu, tim kedua bekerja untuk menghitung orbit AlexHelios dan CleoSelene. Menggunakan pengamatan baru yang dikombinasikan dengan pemodelan matematika, tim mampu menggambarkan orbit bulan dengan tingkat akurasi lebih tinggi dari sebelumnya. Ini memungkinkan perhitungan baru massa Cleopatra. Hasil hitungan yang lain menunjukkan bahwa kepadatan asteroid ini ternyata sangat rendah.
ADVERTISEMENT
“Ini bisa memberi tahu kita sesuatu tentang bagaimana Cleopatra terbentuk. Kepadatan rendah menunjukkan bahwa asteroid itu agak keropos,” kata peneliti. “Tumpukan puing-puing seperti itu diperkirakan telah terbentuk ketika material terlempar keluar dari tubuh induk selama tumbukan raksasa, secara bertahap berkumpul kembali seiring waktu.”