Memahami Rapid Test Swab Virus Corona Berbasis Antigen di Indonesia

22 Oktober 2020 9:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Persija Jakarta jalani tes swab di mess Persija. Foto: Media Persija
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Persija Jakarta jalani tes swab di mess Persija. Foto: Media Persija
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia terus mempercepat pelacakan penyebaran virus corona SARS-CoV-2 di Tanah Air dengan melakukan tracking dan serangkaian tes corona, mulai dari rapid test (tes cepat) antibodi hingga swab PCR (polymerase chain reaction) pada orang yang disinyalir terinfeksi COVID-19, penyakit yang disebabkan virus corona.
ADVERTISEMENT
Belakangan, pemerintah juga menggunakan alat rapid test berbasis antigen sebagai bagian dari metode pendeteksi corona. Rapid test antigen ini diklaim sejumlah pihak memiliki akurasi lebih baik ketimbang alat rapid test antibodi yang selama ini dipakai. Salah satu pihak yang menyediakan tes antigen corona adalah Halodoc.
Dalam praktiknya, Halodoc menggunakan rapid test antigen bernama Panbio yang telah mendapat rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) --selain Panbio, alat rapid antigen lain yang direkomendasikan WHO adalah Standard Q.
Rapid test antigen ini punya akurasi lebih baik dan lebih cepat dibanding rapid test yang biasa dengan harga yang jauh lebih murah. Pertama dari metodenya juga kan ini di swab, jadi mendiagnosis patogen pernapasan, jadi secara teori akurasinya lebih baik,” ujar Dionisius Nathaniel, Chief Marketing Officer Halodoc saat dihubungi kumparan, Rabu (21/10).
Alat rapid test antigen. Foto: Abbott
Panbio sendiri diproduksi oleh Abbott Rapid Diagnostics Jena GmbH, sebuah perusahaan kesehatan di Jerman yang khusus mengembangkan dan membuat tes diagnostik baru untuk mengidentifikasi berbagai penyakit menular. Sementara perusahaan induk Abbott bermarkas pusat di Chicago, Illinois, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Rapid test antigen Panbio diklaim dapat mendeteksi virus corona di tubuh dalam waktu 15 menit. Alat ini bekerja dengan cara mendeteksi protein lonjakan yang terkandung dalam permukaan virus.
Virus corona SARS-CoV-2 punya beragam antigen yang diketahui, termasuk nukleokapsid fosfoprotein dan spike glikoprotein. Antigen adalah molekul yang mampu menstimulasi respons imun. Molekul itu bisa berupa protein, polisakarida, lipid, dan asam nukleat.
Setiap antigen punya fitur permukaan berbeda yang bisa dikenali sistem imun manusia. Spesimen yang diperlukan dalam rapid test antigen adalah swab nasofaring yang diambil dari orang yang diduga terinfeksi corona, dan ini hanya dilakukan oleh petugas kesehatan.
Adapun layanan rapid test Halodoc telah tersedia di sejumlah tempat di Jabodetabek dan Surabaya. Untuk harganya dibanderol sekitar Rp 299.000 atau disesuaikan dengan harga yang disediakan dengan mitra fasilitas kesehatan Halodoc.
ADVERTISEMENT

Indonesia pakai rapid test antigen buatan dalam negeri

Sementara pemerintah Indonesia menggunakan rapid test antigen yang dirancang oleh perusahaan dalam negeri PT GenBody Indonesia. Rapid test antigen ciptaan GenBody ini diproduksi di Bandung, Jawa Barat, dan sudah berjalan sejak 17 Agustus 2020, serta diproduksi massal pada awal September 2020.
Penjelasan soal rapid test antigen. Foto: GenBody
Dijelaskan Muhammad Bagir, General Manager PT GenBody Indonesia, ada beberapa keunggulan yang dimiliki alat rapid test antigen. Pertama, alat ini mendeteksi secara langsung antigen yang terdapat dalam tubuh. Kedua, rapid test antigen dapat digunakan di awal infeksi, sedangkan rapid test antibodi digunakan setelah beberapa infeksi (5 hari setelah ada gejala). Terakhir, alat ini punya sensitivitas dan spesifisitas lebih tinggi ketimbang rapid test antibodi.
ADVERTISEMENT
Dalam sebulan, GenBody Indonesia mampu memproduksi alat rapid test antigen hingga 1,4 juta unit. Sementara jumlah produksi harian aktual disesuaikan dengan kebutuhan pasar.
"Di Indonesia, alat rapid test GenBody sudah digunakan di beberapa Labkesda dan RS/klinik di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Aceh, serta Lembaga pemerintahan," ujar Bagir saat dihubungi kumparan, Rabu (21/10).
Alat ini juga sudah diekspor ke sejumlah negara lain, seperti Filipina, Kuwait, Sri Lanka, dan Amerika. "Saat ini sudah menjajaki untuk ekspor ke Arab Saudi dan India. GenBody antigen juga digunakan di Italia," tambahnya.
Rapid test antigen produksi Indonesia. Foto: GenBody
Nyaris sama dengan Panbio, rapid test antigen GenBody dapat mendeteksi virus corona di tubuh dalam waktu 15-20 menit. Alat ini memiliki tingkat akurasi tinggi, dengan spesifisitas 98 persen dan sensitivitas 90 persen. Rapid test antigen GenBody telah mendapat persetujuan edar dari kementerian kesehatan, dan sudah dikenalkan kepada pihak berwenang saat peresmian produk.
ADVERTISEMENT
Rapid test antigen GenBody dibandrol dengan harga Rp 250.000 per unit. Cara penggunaannya cukup mudah, pertama siapkan alat rapid test antigen sesuai dengan petunjuk produk. Kedua siapkan larutan ekstraksi dalam tabung ekstraksi sesuai dengan prosedur.
Kemudian lakukan swab nasofaring dan orofaring serta lakukan ekstraksi dari hasil swab. Masukan 4 tetes larutan spesimen hasil ekstraksi pada rapid test. Hasil pemeriksaan dapat dilihat dalam waktu 15-20 menit, jelas Bagir.
Meski akurasi rapid test antigen tidak seakurat swab PCR, namun menurut Pandu Riono, ahli epidemiologi UI, alat ini bisa dipakai untuk screening awal guna mendeteksi orang-orang yang diduga terinfeksi corona.
Saat ini, pengujian corona di Indonesia masih menjadi rapor merah. Ada di bawah target tes PCR 1 orang per 1.000 penduduk per pekan sebagaimana ditetapkan WHO. Dengan adanya pengumuman dari WHO yang akan membagikan 120 juta alat rapid test antigen ke 133 negara berkembang di seluruh dunia, pemerintah berharap mendapat bantuan tersebut guna mempercepat pengujian.
ADVERTISEMENT