Memancing Ikan Pakai Pukat Harimau Berdampak Buruk Buat Lingkungan, Ini Buktinya

14 Mei 2025 13:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang nelayan menambal pukatnya di sela-sela tidak melaut di Desa Tompe, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Minggu (20/12/2020). Foto: Basri Marzuki/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Seorang nelayan menambal pukatnya di sela-sela tidak melaut di Desa Tompe, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Minggu (20/12/2020). Foto: Basri Marzuki/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Video baru David Attenborough, OCEAN, memperlihatkan penampakan mengerikan dari dampak buruk penangkapan ikan menggunakan pukat harimau. Video ini menjadi yang pertama yang memperlihatkan lingkungan laut mengalami kerusakan parah akibat aktivitas tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam video yang diunggah di akun YouTube Altitude Films, saat kapal melaju dengan kecepatan tinggi bersama pukat harimau di bawahnya, terlihat cephalopoda dan ikan pari melarikan diri dari dinding tali dan logam. Pergerakan kapal menghancurkan semua yang dilaluinya. Pemandangan itu sangat menyayat hati dan semakin mendukung pesan kuat yang disampaikan Attenborough: “Jika kita menyelamatkan laut, kita menyelamatkan planet ini”.
Kerusakan yang dilakukan manusia pada laut bahkan bisa dilihat dari luar angkasa. Setiap kali kapal menurunkan pukat jaring dan menyerbu dasar laut, kapal tersebut menciptakan gumpalan sedimen sehingga meninggalkan jejak kehancuran yang telah difoto dalam citra satelit. Beberapa jejak sedimen membentang hingga puluhan kilometer, masing-masing menandai kerusakan ekosistem yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengembalikannya seperti sedia kala.
ADVERTISEMENT
Sebuah studi tahun 2017 yang terbit di Proceedings of the National Academy of Sciences menemukan bahwa penangkapan ikan dengan pukat harimau di dasar laut dapat menghilangkan 41 persen habitat laut, hilangnya keanekaragaman hayati yang membutuhkan waktu lebih dari enam tahun untuk pulih kembali.
Sekitar seperempat dari semua makanan laut yang ditangkap di alam liar diambil menggunakan pukat setiap tahunnya, memberikan gambaran tentang kerusakan dalam skala besar, dan yang lebih mengerikannya lagi, apa yang kita lihat dari luar angkasa adalah pemandangan detik-detik terakhir hewan masuk ke dalam jaring untuk menjadi santapan manusia.
“Dari permukaan, Anda tidak akan tahu bahwa ini sedang terjadi. Ini akan tetap tidak terlihat dari pandangan, hingga sekarang,” kata Attenborough dalam video tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kapal pukat dasar industri modern menjelajahi dasar laut dengan rantai atau balok logam yang memaksa apa pun yang diganggunya masuk ke jaring di belakangnya. Kapal itu menghancurkan hampir semua yang ada di jalurnya, sering kali hanya memburu satu spesies. Hampir semua yang lain dibuang. Lebih dari tiga perempat tangkapan kapal pukat mungkin dibuang. Sulit membayangkan cara yang lebih boros untuk menangkap ikan.”
Kendati begitu, menurut Attenborough masih ada harapan karena laut bisa beregenerasi dengan cepat.
Tahun lalu, sebuah makalah yang terbit dalam ICES Journal of Marine Science menunjukkan betapa dramatisnya ekosistem laut bisa pulih ketika langkah-langkah konservasi diterapkan. Berdasarkan penelitian selama 15 tahun di Kawasan Konservasi Laut Lyme Bay, ilmuwan mengamati peningkatan spesies terumbu karang hingga 95 persen, dan peningkatan jumlah ikan sebesar 400 persen. Peneliti juga mengamati perubahan yang membuat dasar laut lebih tahan terhadap badai ekstrem, yang berkontribusi pada pemulihan biota laut.
ADVERTISEMENT
Terlebih lagi, meski hanya sebagian kecil wilayah laut yang dilindungi, tapi ini bisa berdampak pada peningkatan keanekaragaman hayati yang lebih luas yang menyebar ke perairan sekitarnya.
“Spillover” atau lompahan adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana perikanan dapat melihat peningkatan tangkapan di perairan dekat batas wilayah yang dilindungi, yang menunjukkan bahwa melestarikan dasar laut tidak hanya baik untuk planet ini, tapi juga baik untuk miliaran orang yang bergantung pada ikan untuk mendapatkan protein.
Hal penting lain yang dapat diambil dari OCEAN adalah, untuk melindungi laut, tidak berarti nelayan harus berhenti menangkap ikan. Menangkap ikan merupakan mata pencaharian utama bagi jutaan orang di seluruh dunia, dan tak jarang nelayan pula lah yang paling bersemangat untuk melestarikan sumber daya laut. Sebaliknya, kita harus menggunakan cara-cara yang bertanggung jawab dan berkelanjutan untuk menangkap sekaligus melestarikan ikan.
ADVERTISEMENT
“Setelah hampir 100 tahun berada di Bumi, saya sekarang memahami bahwa tempat terpenting di Bumi bukanlah daratan, tapi di lautan,” kata Attenborough.