Menelusuri Jejak Manusia Pertama di Sulawesi 25 Ribu Tahun Silam

4 Oktober 2021 6:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Parit yang digali di Leang Bulu Bettue, Sulawesi Selatan. Foto: Brumm et al., 2021, PLOS ONE (CC-BY SA 4.0)
zoom-in-whitePerbesar
Parit yang digali di Leang Bulu Bettue, Sulawesi Selatan. Foto: Brumm et al., 2021, PLOS ONE (CC-BY SA 4.0)
ADVERTISEMENT
Tim peneliti internasional menemukan sisa tulang rahang manusia tertua di Sulawesi. Ini merupakan tulang manusia tertua yang ditemukan di Wallacea — wilayah yang mencakup Indonesia bagian tengah.
ADVERTISEMENT
Tulang rahang yang masih lengkap dengan gigi itu diperkirakan berusia antara 25.000 dan 16.000 tahun yang lalu. Sisa-sisa tulang tersebut merupaka bukti pertama dari kehadiran manusia di pulau Sulawesi selama masa Pleistosen akhir di Zaman Es, periode perubahan iklim yang besar dan penyebaran manusia yang cepat.
Penemuan ini telah dipublikasikan di jurnal PLoS One, Kamis (30/9).
“Individu khusus ini kemungkinan besar diturunkan dari populasi manusia modern yang tiba di Sulawesi dengan perahu puluhan ribu tahun yang lalu,” kata penulis utama sekaligus arkeolog di Griffith University, Adam Brumm, kepada Gizmodo.
Dalam laporannya, peneliti menjelaskan bahwa mereka menemukan sisa tulang rahang itu di Leang Bulu Bettue, sebuah gua di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Meski mengetahui perkiraan usia tulang tersebut, para peneliti tidak dapat menentukan jenis kelamin atau usia individu pemilik tulang rahang tersebut.
ADVERTISEMENT
Para peneliti hanya mengetahui bahwa tulang rahang itu berasal dari orang dewasa, yang ditandai dengan erupsi gigi graham.
Berdasarkan pemeriksaan para peneliti, gigi di tulang rahang tersebut menderita sejumlah penyakit mulut seperti kehilangan gigi, penyakit gusi dan gigi berlubang. Berdasarkan bukti tersebut, peneliti menduga bahwa diet orang tersebut semasa hidup adalah karbohidrat-berat.
Selain itu, gigi di tulang rahang yang ditemukan juga berukuran kecil. Ini menunjukkan bahwa ukuran tubuh manusia tertua yang ditemukan di Sulawesi itu cenderung bertubuh kecil jika dibandingkan orang yang tinggal di Eropa di era yang sama.
Foto tulang rahang beserta gigi yang ditemukan di Leang Bulu Bettue, Sulawesi Selatan. Foto: Brumm et al., 2021, PLOS ONE (CC-BY SA 4.0)
Pada bulan Agustus lalu, tim penelitian berbeda mengumumkan kerangka berusia 7.000 tahun di Sulawesi. Penemuan yang dipublikasi jurnal Nature tersebut mengungkap sisa-sisa kerangka milik seorang perempuan berusia 18 tahun yang hidup selama masa Holosen.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, temuan tulang rahang ini membuat perkiraan manusia pertama di Sulawesi jadi mundur beberapa tahun.
Para peneliti berencana untuk terus mencari lebih banyak bukti manusia-manusia awal di Sulawesi. Manusia purba sendiri diperkirakan telah melakukan perjalanan melalui Wallacea setidaknya 50.000 tahun yang lalu — bahkan mungkin sebelum 65.000 tahun yang lalu, sebelum mereka mencapai Australia dan pulau-pulau sekitarnya.
“Kami sangat ingin menemukan lebih banyak sisa-sisa individu dari fragmen kecil ini,” tambah Brumm.
“Mereka pasti dikubur di suatu tempat di situs itu, dan jika kita terus menggali, mungkin kita akan cukup beruntung untuk menemukannya suatu hari nanti—atau sisa-sisa manusia purba lainnya yang terkubur di dalam gua.”