Mengapa Air Keras Bisa Sangat Berbahaya bagi Manusia?

25 Juni 2020 8:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyidik KPK, Novel Baswedan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penyidik KPK, Novel Baswedan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Tahun 2017 lalu, penyidik senior Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, disiram air keras oleh orang tidak dikenal usai menunaikan ibadah salat subuh di masjid di dekat rumahnya.
ADVERTISEMENT
Akibat insiden nahas tersebut, Novel mengalami luka parah di bagian matanya, bahkan luka tersebut menyebabkan cacat permanen pada kedua matanya, di mana mata sebelah kirinya mengalami kebutaan.
Butuh dua tahun untuk menangkap pelaku penyiraman air keras. Dua oknum polisi bernama Ronny Bugis dan Ahmad Kadir Mahulete diketahui sebagai pelaku penyiram air keras telah divonis hukuman 1 tahun penjara. Vonis itu kemudian menuai kontroversi karena dinilai tidak sebanding dengan apa yang pelaku lakukan.
Terlepas dari itu semua, timbul pertanyaan, kenapa air keras bisa sangat berbahaya ketika terkena tubuh atau kulit manusia? Hal ini tak lain karena kandungan asam sulfat yang bersifat korosif pada air keras. Korosif adalah sifat suatu substansi yang dapat menyebabkan benda lain hancur atau berdampak berbahaya.
Ilustrasi Novel Baswedan saat disiram air keras. Foto: Bagus Permadi/kumparan
Air keras adalah larutan asam kuat yang cukup pekat, salah satunya adalah larutan asam sulfat (H2SO4). Larutan tersebut biasanya digunakan untuk menghidupkan aki kendaraan bermotor. Selain itu, asam sulfat juga sering digunakan untuk bahan peledak, zat pewarna, insektisida, medisinal atau obat-obatan, plastik dan baja.
ADVERTISEMENT
Selain asam sulfat, ada juga air keras yang mengandung asam nitrat (HNO3) yang biasa digunakan untuk menguji keaslian logam mulia dan proses pemurnian logam seperti platina, emas, dan perak.
Sedangkan Air keras yang mengandung asam klorida (HCL) biasa digunakan untuk membersihkan permukaan logam sebelum disolder, menghilangkan karat dan kerak besi baja. Asam klorida juga biasa digunakan di laboratorium untuk mengukur kadar asam basa pada sebuah larutan. Meskipun, sebenarnya air keras memiliki banyak manfaat. Namun, larutan-larutan asam ini cukup berbahaya jika disalahgunakan.
Menurut Material Safety Data Sheet, ketiga jenis air keras di atas punya efek toksik atau racun. Jika terkena tubuh manusia, sifat korosif di dalamnya bisa menyebabkan iritasi kulit yang sangat parah dan terbakar. Kalau terkena mata, itu bisa menyebabkan iritasi parah atau konjungtivitis, luka bakar, nekrosis kornea, hingga kebutaan.
Ilustrasi air keras Foto: flickr
Saat air keras tak sengaja terhirup, larutan ini bisa merusak jaringan selaput lendir dan saluran pernapasan bagian atas. Menghirup uap asam klorida dapat menyebabkan hidung terasa terbakar, batuk, bersin, sensasi tersedak, suara serak, kejang, edema saluran pernapasan, nyeri dada, sakit kepala, dan jantung berdebar.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana saat air keras tak sengaja tertelan? Tentu saja risikonya akan jauh lebih berbahaya. Ini bisa menyebabkan tenggorokan terbakar, pendarahan lambung dan infeksi. Lebih lanjut, dapat menyebabkan mual, muntah, diare, kesulitan menelan, mengeluarkan air liur berlebih, menggigil, demam, gelisah, hingga syok.
Bukan hanya itu, saat tertelan, air keras bakal memengaruhi perilaku, sistem kardiovaskular, pernapasan, sistem kemih. Paparan akut melalui inhalasi atau konsumsi juga bisa menyebabkan erosi gigi. Jadi, bisa dibayangkan betapa sakitnya saat cairan berbahaya ini terkena kulit manusia, apalagi sampai menyentuh mata.