Mengapa Kera Ekor Panjang di Bali Suka Curi Barang Turis?

Ilustrasi kera ekor panjang. Foto: Antara/Budi Candra Setya

Ratusan kera yang hidup di Pura Uluwatu, Bali, terkenal dengan keterampilannya dalam mencuri barang-barang milik para pengunjung. Kini, para ilmuwan mencoba meneliti apa yang menjadi dasar hewan tersebut melakukan perilaku yang demikian.

Kera ekor panjang dengan nama ilmiah Macaca fascicularis dianggap sebagai hewan suci di beberapa kuil Hindu dan Buddha. Mereka dikenal sebagai kera pemakan kepiting karena perilakunya yang suka memecahkan sesuatu menggunakan jari atau tangan.

Di Pura Uluwatu, para pengunjung akan sangat mudah menemukan kera ekor panjang, dan mereka terkenal karena keterampilannya dalam mencuri barang-barang pengunjung. Perilakunya yang tidak biasa membuat para ilmuwan penasaran dan melakukan penelitian terhadap kera yang satu ini.

Diterbitkan dalam jurnal Philosophical Transactions of the Royal Society B, para peneliti dari Natural Sciences and Engineering Research Council of Canada, bekerja sama dengan Alberta Gambling Research Institute dan Lethbridge University, melakukan sejumlah eksperimen kecil di Pura Uluwatu tempat kera berada.

Ilustrasi selfie bersama monyet di Monkey Forest Ubud, Bali Foto: Shutterstock

Para peneliti merekam sebuah peristiwa pencurian yang dilakukan kera ekor panjang di pura. Mereka mencatat usia kera, tingkat keberhasilan, dan melihat apakah kera menggunakan benda curian sebagai alat barter untuk mendapatkan makanan dan benda macam apa yang sering kera ambil.

Analisis statistik dari pengamatan ini menunjukkan bahwa kera ekor panjang memang menjadikan barang curian sebagai jaminan untuk ditukar dengan benda lain. Perilaku barter ternyata dipelajari kera selagi dia muda, di mana keterampilannya akan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya usia.

Para peneliti juga melakukan eksperimen dengan membiarkan kera mencuri barang-barang milik mereka, mulai dari barang bernilai sedang hingga tinggi. Dalam eksperimen itu, peneliti menyediakan dua barang dengan nilai ekonomis berbeda, seperti sepatu dan kacamata atau topi dan ponsel.

Hasilnya, kera dewasa lebih baik dalam mengidentifikasi dan mencuri barang-barang bernilai tinggi, seperti ponsel, kacamata, dan dompet. Mereka juga cenderung menolak hasil curian ditukar dengan makanan kecil. Kera-kera itu akan bertahan dan tetap memegang barang curian hingga diberi makanan yang menurutnya sepadan. Ini terlihat dalam video berikut ini:

Perilaku semacam ini tidak pernah ada dalam populasi hewan yang berkeliaran bebas di alam liar. Namun peneliti menduga, habitat unik monyet mungkin telah menginspirasi perilaku licik yang kini dimiliki kera Pura Uluwatu, dan bagaimanapun kera ekor panjang termasuk hewan dengan kecerdasan tinggi.