Mengapa Pria Memiliki Puting di Dada?

6 Januari 2021 6:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pria memiliki puting di dadanya. Foto: REUTERS/Beawiharta
zoom-in-whitePerbesar
Pria memiliki puting di dadanya. Foto: REUTERS/Beawiharta
ADVERTISEMENT
Melihat setiap detail tubuh manusia, puting pria mungkin yang paling tidak berguna. Pada perempuan, itu sangat penting untuk memberikan ASI yang menopang kehidupan bayi yang baru lahir. Lalu, bagaimana dengan fungsi puting pria?
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya organ tubuh puting pria tidak memiliki tujuan yang jelas. Alasan mengapa pria tetap memiliki puting, meski tidak dapat mengeluarkan air susu, berkaitan dengan proses saat manusia berkembang di dalam rahim ibu.
Ahli paleontropologi dari Museum of Natural History di New York, Amerika Serikat, Ian Tattersall, menjelaskan pria dan perempuan, semua dibangun dari cetakan genetik yang sama.
"Kemudian tubuh laki-laki berkembang ke arah yang sedikit berbeda. Proses berkembang ke arah yang berbeda terjadi sejak di dalam rahim dan setelah mengalami pubertas," jelas Tattersall seperti dikutip Live Science.
Embrio usia 3 bulan. Ukurannya sebesar bola baseball dan panjangnya sekitar 7,4 cm. Foto: Shutterstock
Dalam beberapa minggu pertama setelah pembuahan, embrio laki-laki dan perempuan akan berkembang dalam cara yang sama. Pada tahap ini, proses berkembangnya puting susu pria dan perempuan juga sama.
ADVERTISEMENT
Jadi, puting dan payudara ada terlebih dahulu sebelum sel-sel lain berkembang. Dengan kata lain, pria dan perempuan memiliki puting dan payudara, sebelum organ reproduksi.
Selanjutnya, organ reproduksi yang membedakan laki-laki dan perempuan baru akan tumbuh pada minggu keenam sampai tujuh minggu masa kehamilan. Gen kromosom Y pada laki-laki menginduksi perubahan yang mengarah pada pengembangan testis, organ yang membuat dan menyimpan sperma dan memproduksi testosteron.
Setelah testis terbentuk, janin laki-laki mulai memproduksi testosteron saat sekitar sembilan minggu masa kehamilan. Proses tersebut mengubah aktivitas genetik sel pada alat kelamin dan otak. Akan tetapi, puting pria tidak akan berkembang.
Ilustrasi puting pria. Foto: REUTERS/Beawiharta

Puting dada pria tidak merugikan

Pertanyaan selanjutnya, mengapa pria masih memiliki puting di dada, jika tidak terpakai?
ADVERTISEMENT
Pertama, perlu diketahui, memiliki puting sama sekali tidak merugikan pria. Lebih jauh lagi Tattersall menambahkan, hanya karena pria tidak memerlukan puting susu, bukan berarti harus disingkirkan dari tubuh.
"Tidak ada kebutuhan metabolisme yang harus didapatkan dengan memiliki puting susu. Faktanya adalah bahwa kita membawa banyak 'produk' revolusioner di sekitar kita. Seleksi alam tidak serta merta menyingkirkan hal-hal yang sebenarnya tidak kita butuhkan," ujar Tattersall.
Evolusi manusia sepertinya tidak membuat manusia menjadi makhluk yang sempurna. Selain, pria yang memiliki puting, perempuan juga memiliki rambut halus di wajah yang merupakan ciri khas pria.
Ilustrasi puting pada anak laki-laki. Foto: THOMAS MUKOYA/REUTERS
keberadaan puting sebenarnya memiliki beberapa fungsi, seperti fungsi seksual, karena pria juga dapat menerima rangsangan seksual melalui putingnya. Dalam beberapa kebudayaan, seperti kebudayaan Pigmi di Afrika, pria akan membiarkan bayi mereka menghisap mereka sementara ibunya berburu.
ADVERTISEMENT
Perlu diingat, pria masih mungkin terkena kanker payudara. Jumlah pria yang mengidap kanker payudara jauh lebih kecil dibanding perempuan, setidaknya hanya 1 persen dari jumlah pengidap kanker payudara seluruhnya. Beberapa faktor risiko terkait kasus kanker payudara pada pria antara lain, tingkat estrogen, obesitas, penyakit hati, dan konsumsi alkohol.