Mengejutkan, Simpanse Mampu Sampaikan Salam Seperti Manusia

17 Agustus 2021 11:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seekor simpanse beraktivitas di Pusat Pendidikan Konservasi Margasatwa Uganda (UWEC), di dalam distrik Wakiso, di Entebbe, Uganda. Foto: REUTERS/Abubaker Lubowa
zoom-in-whitePerbesar
Seekor simpanse beraktivitas di Pusat Pendidikan Konservasi Margasatwa Uganda (UWEC), di dalam distrik Wakiso, di Entebbe, Uganda. Foto: REUTERS/Abubaker Lubowa
ADVERTISEMENT
Saling sapa dan mengucap salam adalah tindakan yang biasa dilakukan oleh manusia. Ketika kita bertemu dengan orang lain, misalnya, kita akan mengucapkan “halo” atau bentuk salam lainnya. Ketika kita hendak berpisah pun manusia akan mengucapkan salam perpisahan. Namun, kemampuan tersebut ternyata juga ditemukan pada simpanse.
ADVERTISEMENT
Sekelompok peneliti internasional baru-baru ini mendokumentasikan perilaku saling sapa di antara hewan simpanse dan bonobo. Studi mereka diterbitkan pada Rabu (11/8) di jurnal iScience. Ini merupakan bukti pertama yang menunjukkan perilaku salam pada spesies non-manusia.
“Kami dapat meluncurkan roket dan mendarat di bulan karena kami memiliki kemampuan untuk berbagi niat kami, yang memungkinkan kami untuk mencapai hal-hal yang jauh lebih besar daripada yang dapat dicapai oleh satu individu saja,” kata pemimpin studi sekaligus peneliti di Durham University, Raphaela Heesen, dalam pernyataan resminya.
Para ilmuwan sebenarnya telah lama mengetahui bahwa simpanse dan bonobo adalah hewan yang kompleks secara sosial. Riset ini pun berangkat dari kuriositas Heesen setelah melihat interaksi dua bonobo saat permainan mereka diganggu oleh peneliti dalam sebuah eksperimen ilmiah.
Bonobo, hewan primata mirip simpanse. Foto: pixabay/tsauquet
Tak berhenti pada perasaan ingin tahu, Heesen dan tim penelitiannya pun membuat riset untuk menjawab apakah kera besar seperti simpanse dan bonobo juga memiliki kebiasaan sosial yang mirip dengan manusia.
ADVERTISEMENT
“Perilaku tidak memfosil. Kamu tidak dapat menggali tulang untuk melihat bagaimana perilaku telah berevolusi. Tetapi kamu dapat mempelajari kerabat terdekat kita yang masih hidup: kera besar seperti simpanse dan bonobo,” pungkasnya dalam sebuah pernyataan.
Untuk menyelidiki perilaku saling sapa di antara kera besar, tim peneliti mencatat 1.242 interaksi antara individu simpanse dan bonobo sebelum dan sesudah mereka terlibat dalam kegiatan kooperatif, seperti bermain dan berdandan.
Peneliti menemukan, ternyata bonobo menyampaikan salam ke bonobo lain sekitar 90 persen dari interaksi. Adapun rasio saling sapa simpanse berkisar 69 persen. Jenis salam perpisahan lebih umum ketimbang salam pertemuan, di mana 92 persen interaksi bonobo dan 86 persen interaksi simpanse memiliki pesan "selamat tinggal" kepada pasangan mereka.
ADVERTISEMENT
Tentunya, komunikasi salam yang disampaikan simpanse dan bonobo enggak berbentuk pernyataan “halo” atau “dadah” seperti manusia. Peneliti menjelaskan, komunikasi salam simpanse dan bonobo berupa sinyal seperti gerakan seperti menyentuh satu sama lain, berpegangan tangan, menyeruduk kepala, atau menatap satu sama lain.
Ilustrasi simpanse. Foto: DaFranzos via Pixabay
Para peneliti juga menemukan bahwa semakin akrab hubungan antar bonobo, durasi saling sapa mereka lebih pendek ketimbang saat bertemu dengan bonobo yang tidak akrab. Penulis mengatakan, pola ini mirip dengan bagaimana kita, manusia, berkomunikasi dengan orang terdekatnya.
“Ketika kamu berinteraksi dengan seorang teman baik, kamu cenderung tidak berusaha keras untuk berkomunikasi dengan sopan,” ucapnya.
Meski demikian, tingkat persahabatan dan kekuatan ikatan sosial tampaknya tidak mempengaruhi perilaku salam pada simpanse, kata peneliti. Hal ini mungkin disebabkan karena bonobo dan simpanse memiliki dinamika sosial yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Smithsonian Magazine, simpanse cenderung menggunakan kekerasan untuk menunjukkan siapa yang berkuasa di antara mereka. Sementara itu, bonobo mempertahankan dinamika sosial yang relatif damai dan lebih cenderung menoleransi interaksi dengan bonobo lain.
Dengan temuan ini, para peneliti ingin mencari tahu apa yang menyebabkan kera besar seperti simpanse dan bonobo dapat berinteraksi saling sapa mirip seperti manusia. Mereka juga membuka kemungkinan bahwa hewan lain punya perilaku komunikasi salam serupa.
"Kemampuan ini diduga menjadi inti dari sifat manusia," ungkap Heesen. "Apakah jenis komunikasi ini ada pada spesies lain juga akan menarik untuk dipelajari di masa depan."