Mengenal Bidadari Halmahera, Burung Langka yang Hanya Ada di Indonesia

12 November 2020 6:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bidadari Halmahera jantan.  Foto: flickr/Simon Ducatez
zoom-in-whitePerbesar
Bidadari Halmahera jantan. Foto: flickr/Simon Ducatez
ADVERTISEMENT
Indonesia menjadi salah satu negara dengan keanekaragaman hayati yang melimpah. Sejumlah hewan langka tersebar di pulau Sumatera hingga Papua, mulai dari komodo, burung Cendrawasih, harimau Sumatera, sampai Bidadari Halmahera.
ADVERTISEMENT
Berbicara Bidadari Halmahera, burung ini merupakan hewan endemik Indonesia. Tinggal di pulau terbesar di Maluku Utara, tepatnya di Halmahera. Burung ini punya ciri khas yang tidak dimiliki burung pada umumnya. Bidadari Halmahera jantan memiliki bulu hijau zamrud di dadanya, ungu di bagian mahkota, dan dua pasang bulu putih menjulang di balik lekuk sayap.
Di musim kawin, keindahan burung ini akan semakin terlihat. Terlebih, ketika mereka melakukan tarian di udara, terkesan ingin memamerkan keindahan bulu-bulunya uang berkibar cantik.
Soal hasrat bercinta, burung Bidadari Halmahera sangat tergantung dengan keinginan si jantan dan betina. Dia bukan hewan setia, alias menganut sistem poligami. Burung dengan nama ilmiah Semioptera wallacii pertama kali ditemukan oleh Alfred Russel Wallace pada 1858.
ADVERTISEMENT
Masyarakat lokal di sana menamai burung ini dengan sebutan Weka Weka. Adapun disebut Bidadari Halmahera lantaran ia masih satu keluarga dengan Cendrawasih. Dalam bahasa Inggris, Bidadari Halmahera dikenal dengan sebutan Standarwin.
Bidadari Halmahera termasuk burung yang sensitif dan pemalu. Mereka juga sangat aktif dan dinamis. Tak pernah bertengger lama di batang pohon. Tapi jika sedang beruntung, kamu bisa melihat mereka sedang menari dan bernyanyi di udara. Cukup sulit untuk menemukan burung ini lantaran gemar bersembunyi di rerimbun dedaunan.
Ukurannya cukup kecil, hanya 28 centimeter. Makanan utamanya adalah serangga, arthropoda, dan buah-buahan. Perbedaan antara si jantan dan betina, yaitu si jantan memiliki mahkota berwarna ungu atau ungu pucat mengkilap, si betina tidak.
ADVERTISEMENT
Ciri khas burung ini memiliki dua pasang bulu yang panjang melengkung tidak lebar tapi lembut keluar dari pangkal sayap dengan warna putih susu berukuran panjangnya sekitar 15 sentimeter. Si jantan akan muncul saat fajar sekitar pukul lima hingga tujuh pagi sambil melakukan tarian di puncak pohon guna menarik perhatian para burung betina.
Bidadari Halmahera betina. Foto: ebird.org/Andy Walker
Pada burung betina, meski warnanya sama dengan jantan, namun lebih dominan cokelat zaitun, bulu ekornya lebih panjang dengan postur tubuh lebih kecil. Baik jantan dan betina memiliki warna kaki kuning kemerahan.
Di bagian paruhnya seperti tanduk dan bermata hijau seperti buah zaitun. Populasi Bidadari Halmahera terancam punah akibat penebangan dan penjarahan hutan. Hingga kini, populasi di alam liar berkisar 50 hingga 100 ekor.
ADVERTISEMENT
Mereka menempati kawasan hutan di Tanah Putih, Gunung Gamkonora, Hutan Damanto, Taman Nasional Aketajawe Lolobata, juga hutan Wasiley, Gunung Sibela, dan Pulau Bacan, juga Teluk Weda. Untuk melihat burung cantik ini, kamu bisa datang ke Taman Nasional Aketajawe Lolobata.